SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Boikot siswa SD Srunen untuk menempati sekolah darurat masih berlanjut. Meski begitu, sampai saat ini belum ada siswa yang mengajukan permohonan pindah sekolah ke Balerante Klaten.

Awal pekan ini sebanyak 52 murid hadir di sekolah darurat, sementara lainnya menempati gedung sekolah lama SD Srunen. “Saya cek kepala sekolah belum ada yang mengajukan permohonan pindah sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman, Arif Haryono, Senin (3/10).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Pihak pemerintah tetap akan memfasilitas siswa yang sekolah di SD Darurat bukan SD yang lama. Oleh karena itu, siswa yang ada di sekolah lama diharap belajar di SD Darurat. Jika ingin pindah ke sekolah lain juga dipersilakan.

Solusi yang dibahas bersama warga untuk membangun gedung sekolah permanen sampai sekarang juga belum ada titik temu. Pemkab dan Desa masih mencari lokasi yang cocok dan aman untuk kegiatan belajar mengajar.

Sebelumnya diusulkan SD Srunen akan dibangun di dusun Gading sebelah utara. Namun Pemkab tidak mengizinkan karena kondisi lahannya miring. Kemudian diusulkan di dusun Gading sebelah selatan namun orang tua siswa tidak menyetujui. “Sampai sekarang belum ada lokasi pasti pembangunannya, yang jelas sekolah permanen tetap akan dibangun,” tutur Arif. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya