SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang siswa SD di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, RR, terpaksa pindah sekolah setelah menjadi korban dugaan pelecehan seksual terhadap anak oleh gurunya sendiri.

Kasus itu dirampungkan secara kekeluargaan yang difasilitasi pemerintah desa setempat. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (10/9/2019), kejadian dugaan pelecehan seksual terhadap RR itu terjadi pada pertengahan Agustus lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kala itu, RR tengah mengikuti aktivitas belajar di ruang kelas. Tiba-tiba, RR dipanggil guru kelas berinisial SY. Sesaat kemudian, SY memeluk tubuh RR.

RR kemudian melaporkan kejadian itu kepada kakeknya. Selama ini, RR diasuh kakeknya. Pemerintah desa yang mendapat laporan langsung merespons dengan mengundang SY, keluarga RR, dan perwakilan sekolah.

Hal ini dilakukan untuk memintai klarifikasi dan merampungkan kasus tersebut. Kasus itu pun selesai secara kekeluargaan beberapa hari setelah kejadian. SY juga telah membuat surat pernyataan yang disaksikan pemerintah desa, bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas), bintara pembina desa (babinsa), kepala sekolah dan tokoh masyarakat.

“Ini hanya kesalahpahaman antara guru dengan murid,” kata kepala desa setempat, Sp, saat ditemui wartawan, Selasa.

Keluarga RR tak menempuh jalur hukum lantaran kedua pihak bersepakat damai. SY kembali menjalankan tugas sebagai pendidik di sekolah bersangkutan. Sementara RR terpaksa pindah sekolah lain setelah kasus kelar .

Saat ini, RR tengah beradaptasi dengan siswa dan lingkungan sekolah yang baru. “Kami meminta masyarakat tak resah lantaran kasus ini sudah rampung. Kami tak ingin ada pihak lain yang memperkeruh situasi yang kondusif,” ujar dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kapolsek Tawangsari, Ipda Sidi Purnomo, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, mengatakan telah menerima laporan mengenai kasus ini dari bhabinkamtibmas.

Namun, polisi tak bisa mengusut kasus itu lantaran tak menerima laporan dari keluarga korban. Terlebih, kasus itu telah dirampungkan secara kekeluargaan. Kedua pihak sepakat tak memperpanjang masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya