SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN—Pembelajaran tatap muka (PTM) di dua SMP di Klaten dihentikan sementara dan kembali digelar secara daring setelah ada siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua sekolah itu yakni SMPN 1 Karangnongko dan SMPN 1 Kemalang. Di masing-masing sekolah tersebut, ada satu siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, mengatakan kegiatan PTM di dua sekolah itu dihentikan sementara selama 10 hari mulai Kamis (27/1/2022). Kegiatan pembelajaran tetap bergulir namun secara daring atau pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga: Satu Guru Positif Covid-19, SMAN 1 Polanharjo Klaten Ditutup

“Di SMPN 1 Kemalang ada satu siswa terkonfirmasi positif, di SMPN 1 Karangnongko ada satu siswa terkonfirmasi positif. PTM dihentikan sementara untuk dilakukan tracing serta testing sambil melihat hasilnya untuk evaluasi,” jelas Yunanto, Kamis.

Yunanto mengatakan siswa terkonfirmasi positif dari dua sekolah itu diketahui masih satu kerabat dan berasal dari Kecamatan Karangnongko. Mereka dinyatakan terpapar virus corona setelah dilakukan pelacakan kontak erat dari seorang anggota keluarga mereka yang sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kami sudah mengecek ke sekolah dan tadi pagi sudah dilakukan pelacakan kontak erat oleh Satgas pencegahan Covid-19 setempat,” jelas dia.

Baca Juga: Waduh! Kasus Covid-19 di Klaten Kembali Meningkat

Sebagai informasi, kegiatan PTM 100 persen diterapkan di seluruh sekolah di bawah kewenangan Disdik Klaten yakni tingkat SD dan SMP sejak Senin (3/1/2022). Di Klaten, ada sekitar 700 SD dengan jumlah siswa mencapai 81.000 orang dan 80 SMP dengan jumlah siswa sekitar 56.000 orang.

Terkait kegiatan PTM di sekolah lain yang tak ditemukan kasus positif Covid-19, Yunanto mengatakan PTM terbatas 100 persen tetap bergulir. Hanya, dia mengingatkan agar protokol kesehatan ketat tetap diterapkan.

Meski diterapkan PTM 100 persen, Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan protokol kesehatan ketat wajib diterapkan dan kegiatan PTM segera dihentikan sementara diganti dengan pembelajaran daring jika ada guru atau siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: 1 Sekolah di Klaten Ditutup, Swab Antigen 5 Siswa dan 1 Guru Reaktif

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-9 menerapkan uji petik tes antigen kepada guru dan siswa setiap bulan. “Kami terus tingkatkan kegiatan monitoring dan evaluasi ke sekolah untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan,” kata Yunanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya