SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi memberikan kain seragam dan uang ongkos jahit kepada siswa, Kamis (7/10/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Ribuan siswa baru SD Negeri dan SMP Negeri di Kota Madiun mendapatkan bantuan kain seragam beserta ongkos jahit. Para siswa yang mendapatkan jatah kain ini wajib menjahitkan bahan itu kepada penjahit di Kota Madiun.

Wali Kota Madiun, Maidi, menyampaikan itu saat membagikan kain seragam untuk siswa baru di SMPN 4 Madiun, Kamis (7/10/2021). Sebanyak 5.875 siswa mendapatkan bantuan kain seragam. Mereka ini siswa kelas I SD negeri sebanyak 2.649 orang dan 3.235 siswa kelas VII SMP negeri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Maidi menjelaskan setiap siswa baru jenjang SMP negeri mendapatkan kain seragam berupa satu setel kain seragam putih biru dan satu setel kain seragam pramuka. Siswa baru SD negeri mendapatkan satu setel kain seragam putih merah dan satu setel kain seragam pramuka.

Baca Juga : Penjual Jamu di Blitar Ditemukan Meninggal, Diduga Dibunuh

Setiap siswa baru juga mendapatkan uang untuk ongkos jahit Rp300.000 untuk kelas VII SMP negeri dan Rp260.000 untuk siswa SD negeri. “Anak-anak itu saya kasih ongkos jatih. Nanti jahitnya [seragam] harus di penjahit Kota Madiun. Tidak boleh jahitkan di luar kota,” kata dia.

Maidi menjelaskan tujuan memberikan kain seragam beserta ongkos jahit itu supaya perekonomian masyarakat ikut berputar. Apalagi di masa pandemi Covid-19, penjahit juga mengalami dampak.

Dengan adanya order jahit dari para siswa tersebut, lanjut dia, penjahit di Kota Madiun akan merasakan dampak positif. “Kalau anak-anak ini dikasih seragam jadi, ekonomi tidak akan jalan. Karena kalau itu di pabrik, ya selesai. Tapi yang di bawah [penjahit] kan tidak jalan,” ujarnya.

Baca Juga : Diterjang Angin Kencang, Rumah Nenek di Madiun Rata dengan Tanah

Wali kota menyebut jumlah penjahit di kota Madiun sekitar 30 orang. Dia berasumsi setiap penjahit mendapatkan jahitan minimal dari 200 siswa maka perputaran uang mencapai puluhan juta per orang.

“Itu nanti dampaknya tidak hanya di penjahit saja, tetapi juga di toko benang, toko kancing, dan lainnya,” katanya.

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, Maidi juga berharap pemberian seragam gratis membantu meringankan beban orangtua. Setidaknya, kata Maidi, orangtua tidak perlu lagi membeli seragam untuk anaknya.

Baca Juga : PPKM Level 3, Seluruh Tempat Wisata di Madiun Belum Buka

“Tujuan utama lainnya supaya anak itu tidak minder satu sama lain. Jadi anak itu kan dari kalangan keluarga yang berbeda. Ada yang golongan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Jadi kalau pakai seragam, identitas yang sama, itu tidak akan minder,” terang dia.

Siswa kelas VII SMP Negeri 4 Madiun, Agrata Yusuf Danendra, 12, mengatakan senang mendapatkan bantuan seragam gratis. Dirinya memang belum dibelikan seragam oleh orangtua.

“Ini nanti langsung dijahitkan seragamnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya