SOLOPOS.COM - Ilustrasi (keepinitkleen.com)

Siswa yang kondisinya butuh perawatan serius tetap tinggal di rumah sakit untuk opname.

Harianjogja.com, BANTUL-Puluhan murid SMA N 1 Tangerang diduga mengalami keracunan makanan saat melakukan perjalan Study Tour ke Jogja. Puluhan murid mengalami mual dan muntah setelah memakan makanan yang dihidangkan di sebuah rumah makan di daerah Cirebon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati rombongan mendapat cobaan tak diinginkan, study tour akhirnya tetap diteruskan. Sementara siswa yang kondisinya parah dan harus dirawat tetap mendapat perawatan di rumah sakit.

Salah seorang guru, Narpin menjelaskan, sebagian peserta sudah sampai di hotel dan akan melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur Keesokan harinya.

Sementara itu Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang juga merupakan Manajer Perawatan Khusus Rumah Sakit PKU Muhammadiayah Bantul, Riza Irfansayah menjelaskan pada Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB kedatangan murid dan guru yang berasal dari SMA 1 Tangerang.

“Mereka yang datang menunjukkan gejala mual, muntah, pusing, da nada yang sesak nafas.” jelanya. Riza mengatakan total keseluruhan pasien yang telah diperiksa berjumlah 65 pasien yang terdiri 64 murid dan satu orang guru. Sebanyak 22 pasien diantaranya telah dilakukan tindakan dengan diberikan infus dan obat-obatan.

Sementara itu yang rawat jalan tanpa memerlukan tindakan sebanyak 43 orang. Dari jumlah tersebut 23 adalah laki-laki dan sebanyak 43 di antaranya adalah perempuan.

Sejumlah pasien tersebut kata dia telah dilakukan observasi selama enam jam. Bila mana dalam waktu enam jam kondisinya tidak membaik maka disarankan untuk rawat inap. Namun jika kondisinya membaik dapat langsung direkomendasikan untuk dibawa pulang.

Sementara itu terkait dengan dugaan keracunan makanan, Riza belum dapat memastikan hal tersebut. “Tadi sudah ada tiga orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang datang mengambil contoh cairan muntahan dan kotoran pasien untuk dibawa ka laboratorium. Mereka yang akan mengetahui apakah memang akibat keracunan atau tidak,” jelasnya.

Kendati sebagian peserta study tour masih dirawat di rumah sakit, namun kata dia study tour akan tetap dilanjutnya. Hanya saja menurut dia, yang masih sakit akan dirawat terlebih dahulu. Narpin mengungkapkan sebagian peserta sudah sampai di hotel dan akan melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur Keesokan harinya.

Sementara itu Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang juga merupakan Manajer Perawatan Khusus Rumah Sakit PKU Muhammadiayah Bantul, Riza Irfansayah menjelaskan pada Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB kedatangan murid dan guru yang berasal dari SMA 1 Tangerang. “Mereka yang datang menunjukkan gejala mual, muntah, pusing, da nada yang sesak nafas.” jelasnya.

Riza mengatakan total keseluruhan pasien yang telah diperiksa berjumlah 65 pasien yang terdiri 64 murid dan satu orang guru. Sebanyak 22 pasien diantaranya telah dilakukan tindakan dengan diberikan infus dan obat-obatan. Sementara itu yang rawat jalan tanpa memerlukan tindakan sebanyak 43 orang. Dari jumlah tersebut 23 adalah laki-laki dan sebanyak 43 di antaranya adalah perempuan.

Sejumlah pasien tersebut kata dia telah dilakukan observasi selama enam jam. Bila mana dalam waktu enam jam kondisinya tidak membaik maka disarankan untuk rawat inap. Namun jika kondisinya membaik dapat langsung direkomendasikan untuk dibawa pulang.

Sementara itu terkait dengan dugaan keracunan makanan, Riza belum dapat memastikan hal tersebut. “Tadi sudah ada tiga orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang datang mengambil contoh cairan muntahan dan kotoran pasien untuk dibawa ka laboratorium. Mereka yang akan mengetahui apakah memang akibat keracunan atau tidak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya