SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani (klatenkab.go.id)

Solopos.com, KLATENPemkab Klaten hingga kini masih menerapkan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas 50 persen meski kegiatan PTM di sejumlah sekolah dihentikan sementara gegara ada siswa atau guru yang positif Covid-19.

“Dalam satu pekan ini kami evaluasi. Kalau memang ada klaster dan kasusnya signifikan dari kegiatan PTM 50 persen, mungkin akan kami berlakukan offline,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui Solopos.com di Klaten Tengah, Jumat (11/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mulyani mengatakan hingga kini belum ada klaster PTM di Klaten. Guru atau siswa yang dinyatakan positif Covid-19 diperkirakan terpapar saat berkegiatan di luar aktivitas PTM.

Baca Juga: 6 Sekolah Ditutup karena Covid-19, Disdik Klaten: Bukan Klaster PTM

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait angka kasus aktif Covid-19 di Klaten, Mulyani mengakui ada tren peningkatan akhir-akhir ini. Hanya, dari ratusan kasus aktif hanya sedikit pasien yang dirawat di rumah sakit.

“Angka kesakitan masih sangat sedikit. Dari 301 orang [angka kasua aktif Covid-19 per Kamis (10/2/2022)], sebanyak 24 orang dirawat di rumah sakit karena komorbid. Sementara orang masih isolasi di Asrama Haji Donohudan [sisanya isolasi di tempat isolasi terpusat kabupaten dan isolasi mandiri],” kata dia.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, menuturkan hingga kini kebijakan yang digulirkan Pemkab tetap mengacu pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. “Pada pendidikan masih menerapkan PTM 50 persen,” kata dia.

Baca Juga: SMA Negeri di Klaten Kembali Terapkan PTM Terbatas 50 Persen

Meski PTM terbatas 50 persen tetap bergulir, Jajang mengatakan kegiatan PTM di sekolah langsung dihentikan dan diganti PJJ ketika ada siswa atau guru terkonfirmasi positif Covid-19. “Ada satu saja yang positif, kegiatan PTM langsung dihentikan sementara diganti dengan PJJ,” kata dia.

Monitoring

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Klaten, Yunanto, mengatakan monitoring dan evaluasi ke sekolah yang menggelar PTM terbatas dioptimalkan. Selain mengecek fasilitas penerapan protokol kesehatan, tim monitoring dan evaluasi dari Disdik mengecek kondisi masing-masing kelas.

Hal itu untuk memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap dipatuhi di dalam kelas. Protokol tersebut seperti kewajiban mengenakan masker dengan baik dan benar serta pengaturan jarak tempat duduk disesuaikan dengan ketentuan PTM terbatas 50 persen.

Baca Juga: 3 Sekolah Ditutup, Disdik Klaten Keluarkan SE Hentikan PTM 100 Persen

“Di dalam kelas masker tidak boleh dilepas. Siswa membawa bekal sendiri dari rumah. Kemudian saat jam istirahat tetap berada di dalam kelas. Jadi tim mengecek satu per satu kelas,” kata Yunanto.

Disinggung jumlah sekolah yang menghentikan kegiatan PTM gegara ada guru atau siswa terkonfirmasi positif Covid-19, Yunanto mengatakan ada sembilan sekolah di tingkat SD dan SMP. Dari jumlah itu, kegiatan PTM di tiga sekolah sudah mulai bergulir dan diikuti 50 persen dari total siswa per kelas. Ketiga sekolah itu yakni SMPN 1 Kemalang, SMPN 1 Karangnongko, serta SDN 2 Danguran Kecamatan Klaten Selatan.

Sementara, kegiatan PTM di enam sekolah lainnya untuk sementara masih dihentikan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) gegara masih ada warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Tren Covid-19 Meningkat, Sekolah di Klaten Kembali ke PTM 50 Persen

“Setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya guru serta siswa di tiga sekolah itu sudah dinyatakan sembuh. Setelah dilakukan evaluasi dari hasil pemeriksaan terakhir, kegiatan PTM di tiga sekolah kembali berjalan dengan ketentuan PTM terbatas 50 persen,” kata Yunanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya