SOLOPOS.COM - Rodiyah, siswa SMA Luar Biasa Yayasan Rehabilitas Tuna Rungu Wicara (YRTRW) yang meraih juara tiga Nasional pada bulan Juni 2014 lalu, saat mengikuti lomba merias wajah dan kuku tingkat SMA luar biasa, Gumunggung, Gilingan, Banjarsari, Solo, Selasa (5/8).

  Rodiyah, siswa SMA Luar Biasa Yayasan Rehabilitas Tuna Rungu Wicara (YRTRW) yang meraih juara tiga Nasional pada bulan Juni 2014 lalu, saat mengikuti lomba merias wajah dan kuku tingkat SMA luar biasa.


Rodiyah, siswa SMA Luar Biasa Yayasan Rehabilitas Tuna Rungu Wicara (YRTRW) yang meraih juara tiga Nasional pada bulan Juni 2014 lalu, saat mengikuti lomba merias wajah dan kuku tingkat SMA luar biasa, Gumunggung, Gilingan, Banjarsari, Solo, Selasa (5/8).

Berkat menggambar merak di wajahnya, siswa Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Tuna Wicara (YRTRW) Solo, Rodiyah Nur Khotimah, berhasil menjadi juara III lomba merias wajah dan kuku SMALB tingkat nasional pada Juni lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelajar kelahiran 1 Oktober 1995 ini memang suka merias diri, sehingga ketika ditunjuk untuk mengikuti lomba merias wajah dan kuku dia begitu bersemangat. Saat ditemui Espos, Selasa (5/8), Rodiyah yang saat itu didampingi gurunya, Remiyati, sebagai penerjemah, mengatakan keterbatasan yang dia miliki bukan menjadi penghalang untuk berprestasi. Walaupun dia tuna rungu, dia bisa membuktikan bahwa dia bisa seperti yang lain.Tidak perlu waktu lama untuk mempersiapkan diri. “Sudah ada dasarnya, karena ada pelajaran sebelumnya di sekolah,” ujar Rodiyah.

Saat lomba tingkat Kota Solo, Mei lalu, putri pasangan Suyatman dan Murwarni ini pun lolos dengan mulusnya. Dengan tema fauna, dia menggambar kupu-kupu di pipi sebelah kirinya. Dia pun dengan mulus mewakili Solo ke tingkat provinsi karena hanya punya tiga saingan.

Saat maju di tingkat Jawa Tengah, Rodiyah mengatakan sempat pesimistis. Sebab harus berhadapan dengan 35 peserta. Namun, juri tertarik dengan riasan yang dibuatnya. Rodiyah pun mewakili Jawa Tengah di tingkat nasional.

Rodiyah mengubah sedikit dari gambar kupu-kupu untuk lomba tingkat kota dan provinsi menjadi merak untuk lomba tingkat nasional. Untuk menggambar merak tersebut di wajahnya, Rodiyah membutuhkan waktu 2,5 jam dari total waktu yang diberikan panitia selama tiga jam. “Karena sudah terbiasa, jadi cepat,” ujar dia. Sayang, saat tingkat nasional dia harus mengakui keunggulan peserta dari provinsi Riau dan Yogyakarta. Dia pun harus puas dengan peringkat III.

Sebelumnya, Rodiyah juga mendapat juara harapan I dalam lomba tari berpasangan pada 2013. Namun, saat itu dia hanya sampai tingkat Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya