SOLOPOS.COM - Ilustrasi Uber Taxi (Istimewa/Telegraph.co.uk)

Upaya yang dilakukan yakni mendorong taksi berbasis aplikasi.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Harianjogja.com, SLEMAN-Keberadaan taksi sebagai moda transportasi umum harus mengikuti perkembangan zaman. Upaya yang dilakukan yakni mendorong taksi berbasis aplikasi.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY Agus Andrianto mengaku sangat mendukung adanya aplikasi untuk pengembangan angkutan umum. Salah satu aplikasi yang baru saja diluncurkan yakni Taxies. Pengembangan aplikasi ini merupakan langkah yang diambil dari operator taksi dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang lebih banyak menggunakan aplikasi.

“Taksi coba bikin satu sistem untuk ikuti perkembangan zaman,” ungkap dia dalam peluncuran Taxies di Plaza Ambarrukmo, Sleman, Minggu (24/4).

Ia menyebutkan, ada 1.000 taksi reguler dan 50 taksi premium yang beroperasi. Ada 20 operator taksi di DIY di mana empat di antaranya tergabung dalam Taxies. Ada empat operator taksi yang sudah bergabung dalam aplikasi ini yakni Pandawa, Indra Kelana, Setia Kawan, dan Sadewa. Pada tahap awal ini, ada sekitar 260 armada taksi dari keempat perusahaan itu yang bergabung dalam Taxies untuk mengimbangi coverage area pelayanan. “Kami harap, ke depannya semakin banyak yang bergabung,” papar dia.

Ia mengatakan, taksi online ini tidak seperti layanan serupa yang ada di Ibukota. Pasalnya taksi yang dioperasikan sesuai dengan regulasi transportasi publik atau angkutan umum. Taksi tersebut merupakan taksi reguler dari perusahaan yang selama ini sudah beroperasi di jalur konvensional.

“Moda yang digunakan benar-benar sudah berizin,” kata dia.

Secara tarif, Taxies tidak berbeda dengan taksi reguler. Tarif buka pintu, tarif tunggu, dan tarif per kilometer didasarkan pada argo sesuai ketentuan Organda dan telah berlaku selama ini. Hal yang membedakan adalah order taksi sekarang lebih cepat dengan aplikasi ini.

“Ini tentunya akan menguntungkan bagi perusahaan operator taxi karena bisa mendongkrak jumlah penumpang. Penumpang juga lebih mudah,” ungkap dia.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Agus Triyono mengungkapkan, pengembangan aplikasi ini sangat didukung karena mewadahi taksi-taksi legal yang ada di DIY. “Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan load factor taksi yang semula di bawah 60 persen bisa meningkat,” ungkap dia.

Co Founder Taxies For City Life Glen Candra mengatakan, aplikasi ini memungkinkan pengguna taksi untuk memilih takai terdekat sesuai dengan kebutuhan. Pemesanan dilakukan dengan cepat melalui tiga tahap. “Cari, pesan, dan lacak. Kita bisa memilih taksi terdekat yang kita inginkan. Kita juga bisa melacak sampai mana supir taksi yang kita pesan,” ungkap dia.

Owner Computa Jacobus mendukung pengembangan aplikasi ini karena akan memudahkan konsumen di DIY. “Kalau enggak segera didorong, bisa-bisa diambil daerah,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya