SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah telah menyiapkan sistem satu data untuk vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus Covid-19 di Jateng Naik Terus, Bed Isolasi Terisi 75%

"Perjalanan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 nanti transparan. Sejak awal, pemerintah terus melakukan sosialisasi dan juga pertemuan-pertemuan dengan para pakar seperti, ITAGI, IDI, semua kita libatkan, karena ini merupakan faktor terpenting dalam penanganan Covid-19, yaitu penyelamatan terhadap manusia. Dalam rangka transparansi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, pemerintah juga menyiapkan infrastuktur sistem satu data," ungkap Menteri BUMN ini dalam rilis yang diterima Solopos.com pada Selasa (24/11/2020).

Ini Rahasia Mengurangi Rasa Ingin Ngemil, Kamu Bisa?

Dalam sistem satu data itu, terdapat lima tujuan utama vaksinasi Covid-19.

Pertama mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu data. Kedua, menyaring data individu penerima vaksin prioritas. Ketiga, membangun aplikasi pendaftaran vaksin baik program pemerintah maupun program mandiri. Keempat, memetakan suplai dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksin. Kelima, memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.

Pasar Tiga Lantai Klaten Bakal Dibangun Dalam 2 Tahap

Pada kesempatan yang sama, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Ayubi mengatakan proses vaksinasi Covid-19 ini tak mudah.

Sehingga pemerintah memanfaatkan tekonologi untuk mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Begini Reaksi Ketum Gerindra Prabowo Subianto Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Tujuan penggunaan teknologi ini adalah menghindari kesalahan serta mempercepat proses.

“Proses-proses yang sebelumnya lama seperti, proses pendaftaran dan verifikasi, bisa dilakukan secara cepat. Dan yang terakhir kita berupaya menjaga kualitas, baik itu kualitas," jelas Soleh Ayubi.

Tetangga Sebut Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo 3 Bulan Tak Terlihat di Rumah

Disimulasikan Dua Kali

Saat ini seluruh data penerima vaksin Covid-19 prioritas sedang dalam tahap pencocokan dan pengintegrasian antar kementerian dan lembaga terkait, seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, TNI dan Polri.

Sistem satu data sendiri telah disimulasikan sebanyak dua kali di tempat terpisah. Simulasi pertama dilakasanakan di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor pada Rabu (18/11/2020) dan dihadiri Presiden Joko Widodo. Simulasi kedua dilakukan di Puskesmas Cikarang, Bekasi pada Kamis (19/11/2020) dan dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Doorrr! Melawan Saat Ditangkap, Jambret Kambuhan Asal Sangkrah Solo Ditembak

“Presiden menyampaikan secara umum sistem ini sudah berjalan baik. Tentu ada satu dua masukan sehingga terus kita kembangkan," beber Fajrin Rasyid, Direktur Digital Bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Pemerintah telah menyiapkan dua skema vaksinasi yaitu, skema vaksinasi bantuan pemerintah untuk tenaga kesehatan, pelayanan publik, TNI, Polri, Satpol PP, aparat hukum, dan peserta BPJS penerima bantuan iuran. Kedua adalah skema vaksinasi mandiri, yaitu vaksinasi yang biayanya ditanggung oleh masyarakat secara perorangan.

Jelang Debat Pilkada Wonogiri: Harjo Tak Bermodal Data, Josss Kritik Durasi Debat

“Kontribusi masyarakat yang mengikuti vaksinasi mandiri ini tidak kalah pentingnya, melihat penduduk Indonesia yang sangat besar, sehingga tentu kelompok masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi lebih, sudah seyogyanya membantu pemerintah dengan membayar vaksinasi sendiri," tutup Erick.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya