PEMBAYARAN TUNAI: Triwulan I, Uang Masuk ke BI Naik Tajam

Ilustrasi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO--Sepanjang triwulan I 2012, perkembangan umum sistem pembayaran tunai di wilayah Soloraya masih mengalami net inflow yang berarti uang masuk (inflow) ke Kantor Bank Indonesia (KBI) Solo masih lebih besar dari pada uang yang keluar (outflow).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika dibandingkan dengan periode yang sama dengan triwulan I 2011, angka net inflow ini meningkat tajam. Yakni dari Rp1,123 triliun menjadi Rp1,796 triliun.

Pemimpin BI Solo, Doni P Joewono, menyampaikan selama Januari-Maret 2012, net inflow tertinggi terjadi pada bulan Januari, yang mencapai Rp977,05 miliar. Pada Februari dan Maret, masing-masing net inflow hanya Rp519 miliar dan Rp299 miliar. Net inflow tertinggi pada Januari terutama disebabkan mengalirnya uang dari masyarakat ke KBI pasca Tahun Baru.

Sementara itu, Doni melanjutkan, dari sisi aliran kas keluar atau outflow, setiap bulannya sepanjang triwulan I juga terus mengalami peningkatan. Kenaikan outflow pada bulan-bulan tersebut menunjukkan tingkat kebutuhan uang dari masyarakat. Masyarakat lebih banyak yang menarik uang dari pada menyimpan uang di bank.

“Pada Januari, nilai outflow hanya berkisar Rp150,3 miliar. Tetapi, pada Februari meningkat jadi Rp246,7 miliar dan pada Maret naik jadi Rp429,8 miliar,” kata Doni, dalam siaran persnya, akhir pekan lalu.

Dalam transaksi tunai, lanjut Doni, KBI Solo berupaya untuk dapat memenuhi uang kartal masyarakat dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar.  “Untuk uang yang tidak layak edar setoran bank dan dari masyarakat selanjutnya diberi tanda PTTB (Pemberian Tanda Tidak Berharga). Uang yang sudah dimusnahkan selanjutnya dilakukan penggantian dengan uang layak edar.”

Sepanjang triwulan I 2012, nilai PTTB secara berturu-turut mencapai Rp671,7 miliar, Rp498,9 miliar dan Rp181,2 miliar.