SOLOPOS.COM - Ilustrasi freelancer. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Memilih menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas tentu memiliki keuntungan dan kekurangan sendiri. Banyak dari freelancer memutuskan menggeluti bidang pekerjaan ini, salah satunya karena fleksibilitas waktu.

Hal ini diungkapkan oleh Freelancer Graphic Design dan Web Developver, Firman Adhi Baskoro. Pria asal Sleman, Yogyakarta ini mengaku dengan bekerja sebagai freelancer membuatnya lebih bisa mengembangkan skill baru untuk menambah side job.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pria 27 tahun ini mengaku bekerja sebagai freelancer tidak harus menghabiskan waktu sebulan untuk mendapatkan penghasilan, dengan waktu bekerja yang lebih sedikit. Dengan menghabiskan waktu di rumah otomatis membuatnya lebih dekat dengan keluarga.

“Untuk kekurangan jadi freelancer yaitu unstable income. Kemudian butuh personality yang disiplin, gimana caranya mengelola uang dan waktu sendiri,” terang Firman saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (29/1/2023).

Ia sendiri mengaku selama sebulan pernah nihil penghasilan karena desain yang ia buat tidak lolos kurasi dari klien. Menyiasati hal ini, ia mengaku mengandalkan tabungan dari penghasilannya bulan lalu.

Daripada bekerja secara konvensional, faktor utama ia lebih memilih menjadi seorang freelancer adalah waktu, gaji, dan tidak terikat dengan atasan. “Enggak terlalu suka dengan konsep bos yang membayar,” terang Firman.

Ia seringkali mengerjakan pesanan dari klien luar negeri, Firman mengaku seringkali terkendala dalam berkomunikasi ketika klien dan dirinya sama-sama bukan native menggunakan bahasa Inggris.

Dalam memulai menjadi seorang freelancer, ia mengakui bahwa membangun portofolio sangat penting. “Penting banget, kalau punya portofolio pasti bisa lebih attract klien,” ujarnya.

Ia menguraikan bahwa portofilo tersebut harus berisi skill dan project yang pernah dilakukan. Sehingga memudahkan klien menilai.

“Sebenarnya perusahaan lebih melirik ke freelancer daripada agency, karena lebih murah. Portofolio itu menolong klien, karena melihat kita pernah buat apa aja sih, mereka akan lihat dan jika cocok dengan hasil karyanya, jadi pilih kerja sama, semacam validasi juga,” terang Firman.

Seorang Illustrator Freelancer, Ahmad Rizal, menguraikan dalam membangun portofolio agar dilirik calon klien, dulu ia membuat website yang berisi hasil karyanya, misalnya di DevianArt.

Kemudian portofolio miliknya ia pindah di Instagram, sehingga memudahkan klien melihat karyanya. Tapi tidak semua hasil karya miliknya bisa diunggah di Instagram, karena ada hak eksklusivitas yang dimiliki kliennya.

Ahmad mengaku paling sering menggunakan aplikasi Corel Draw, Photoshop, Procreate, dan Clip Studio Paint. Sementara itu platform freelancer services, ia biasanya memakai Upwork, Fiver, dan 99designs.

“Kalau saya seringnya di Upwork sama Fiver, itu sistemnya semacam pasar. Jadi bikin lapak di situ, lapaknya itu semacam etalase, etalasenya ya display gambar, yang udah di approve dari klien,” ujar Ahmad.

Ahmad menguraikan ada poin plus dan minus menjadi freelancer. Dalam sehari ia bekerja lebih dari delapan jam kerjanya. Kadang permintaan order datang pukul 23.00 WIB atau 01.00 WIB. Kadang-kadang ada pesanan yang harus selesai dalam sehari.

Biasanya ia mulai bekerja pukul 10.00 WIB, hingga pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB Ahmad memilih waktu istirahatnya. Kemudian dilanjut lagi hingga pukul 24.00 WIB. “Jadi tergantung pribadinya sendiri-sendiri, mau maintance kerjaannya gimana,” terang Ahmad.

Sementara itu, keuntungannya sebagai pria yang telah berkeluarga, Ahmad yang bekerja dari rumah bisa lebih dekat dengan keluarganya. Fleksibilitas waktu menurutnya, ketika ada acara atau keperluan mendadak bisa ia lakukan segera.

“Kalau dari sisi salary, fluktuatif sih. Tapi kalau dibandingkan jadi karyawan dulu, lebih enak sekarang. Sebulan paling tidak mengerjakan 10-15 gambar. Kira-kira kalau sebulan ditotal itu, rata-rata ya Rp5 juta hingga Rp6 juta,” ujar Ahmad.

Dikutip dari job.street.co.id, pada Minggu (29/1/2023), biasanya seorang freelancer memiliki keahlian khusus atau skill utama yang mendalam yang bisa menjadikan bekal dalam berusaha.

Perusahaan yang membutuhkan orang tambahan untuk proyek temporer biasanya memilih untuk meng-hire freelancer ketimbang karyawan jangka panjang untuk menghemat biaya.

Beberapa freelancer yang memiliki keunikan tersendiri juga sering di-hire oleh perusahaan dan perorangan dan tidak jarang diberikan upah yang besar.

Keuntungan jadi freelancer sendiri adalah menjadi bos untuk diri sendiri, kerja remote, kebebasan untuk mengembangkan skill, bisa mencoba berbagai project jika merasa bosan.

Sementara itu, kekurangan menjadi seorang freelancer, yaitu butuh komitmen dan motivasi diri sendiri, penghasilan yang tidak stabil, perlu cukup koneksi.

Jika dibandingkan dengan pekerjaan full-time, keuntungan bekerja secara full-time adalah lebih stabil dan terstruktur, lebih mudah mengatur uang, jenjang karir lebih terarah, mendapatkan benefit dari perusahaan.



Sementara itu, kekurangan bekerja full-time adalah harus mengikuti peraturan perusahaan, tidak bisa pilih-pilih pekerjaan, dan pengembanga diri tidak terlalu bebas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya