SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

JOGJA- Libur akhir tahun dan perayaan tahun baru 2013 di Jogja, terancam tanpa Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, sisa kuota BBM bersubsidi di Kota Jogja diperkirakan habis empat hari sebelum pergantian tahun.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kabid Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja Sri Harnani menjelaskan, hasil perhitungan sisa kuota BBM bersubsidi di Jogja hanya mampu memenuhi kebutuhan sampai 27 Desember mendatang. Pasalnya, hingga hingga 24 November lalu sisa kuota premium dan solar sudah menipis.

Untuk premium hanya tinggal 10.167 kiloliter dari kuota setahun sebanyak 91.719 kiloliter. Adapun sisa solar tersisa 9.999 kiloliter dari kuota setahun banyak 18.330 kiloliter. “Dari perhitungan kasar, sisa kuota premium BBM akan habis empat hari sebelum pergantian tahun. Padahal, Desember merupakan momentum liburan akhir tahun dan banyak mobil dari luar daerah mengisi di SPBU di Jogja,” kata Sri Harnani di kantornya, Selasa (27/11/2012).

Untuk mengatasinya, Disperindagkoptan Kota Jogja melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Energi Sumbera Daya Mineral (PUP ESDM) akan melobi ke Pertamina agar kebutuhan BBM bersubsidi bisa tercapai hingga akhir tahun. Pasalnya, sisa kuota itu juga termasuk jatah untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Tapi, untuk pelaku UMKm tidak perlu khawatir. Sebab, kebutuhan BBM untuk UMKM dan angkutan umum tetap akan diprioritaskan,” tukasnya.

Dia mengatakan, Disperindagkoptan Jogja tidak akan menambah jumlah pengecer BBM premium. Hingga kini, kuota harian para pengecer masih dibatasi sebanyak 20 liter per hari. Adapun jumlah pengecer BBM di Jogja yang terdaftar di Disperindagkoptan, sekitar 800 pengecer dan mereka diwajibkan membawa surat rekomendasi setiap akan membeli BBM di SPBU.

“Kuota harian BBM bersubsidi selama ini juga diterapkan di masing-masing SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Pembatasan kuota harian ditiap SPBU dan juga pengecer itu, mampu menghemat penjualan BBM hingga 7 persen,” ujarnya.

Meski ada pembatasan kuota harian, menurut Kepala Disperindagkoptan Jogja, Heru Pria Warjaka, sampai kini tidak ada SPBU di wilayah Jogja yang kekurangan BBM. Mekanisme penentuan pembatasan dan pengajuan BBM dilakukan berdasarkan kebijakaan forum komunikasi Dinas PUP ESDM Pemerintah DIY dan Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya