SOLOPOS.COM - Sirio dan Valentina. (Reuters)

Solopos.com, ROMA — Sirio Persichetti, bocah dengan disabilitas spastik tetraplegia menantang streotip disabilitas. Ia membuat netizen tersentuh dengan tingkah lakunya sehari-hari. Ia membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk menginspirasi orang lain.

KPU Solo Mulai Rakit Kotak Suara Pilkada 2020, Surat Suara Dikirim Akhir Pekan Ini

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir New York Post, Selasa (17/11/2020), Sirio Persichetti adalah bocah tujuh tahun yang menderita suatu bentuk kelumpuhan serebral, yang mempengaruhi pergerakan tiga anggota tubuhnya.

Disabilitas Sirio

Mulutnya terbuka secara permanen, menghalangi dirinya untuk berbicara dan menelan dengan benar. Sirio diberi nutrisi cair melalui selang di perutnya dan menjalani trakeotomi untuk membantunya bernapas.

Kelincahan dan semangat hidup Sirio mendorong ibunya, Valentina untuk membuat situs web dan akun Facebook, Instagram, dan Twitter. Akun media sosial tersebut digunakan untuk membagikan kehidupan sehari-hari anaknya, dengan harapan dapat menginspirai orang lain.

Gunung Merapi Siaga, Sukarelawan dari Sragen Ikut Siaga

Valentina membagikan video anaknya yang menghangatkan hati dengan anekdot lucu, bertajuk Sirio and the tetrabonds. Anekdot tersebut telah menyentuh hati orang di seluruh dunia. Tetra berasal dari paruh pertama tetraplegia dan ikatan dari gelandangan.

“Kami ingin menceritakan kisah disabilitas dengan cara yang berbeda, menceritakan apa adanya, sesuatu yang tidak mudah dihadapi, tetapi jika disalurkan ke arah yang benar, dengan bantuan yang tepat, dapat memungkinkan anak-anak ini untuk nikmati sesuatu yang bisa disebut hidup,” kata Valentina.

Beberapa video Sirio yang dibagikan Valentina di media sosial ditonton lebih dari 130.000 kali. Valentina menambahkan banyak keluarga yang hidup dalam situasi serupa merasa kuat. Sehingga dirinya memutuskan untuk terus maju.

SE Pembukaan Wisata Air di Klaten Dicabut, Bukan Karena Lonjakan Kasus Covid-19

Valentina mengunggah video Sirio pergi ke sekolah dengan membawa ransel yang besarnya hampir sama dengan tubuhnya. Ia juga mengunggah saat Sirio mengendarai mobil mainan listrik atau saat Sirio membangunkan kakaknya, Nilo yang berumur 10 tahun.

Mematahkan Stigma

Valentina mengatakan ingin mematahkan stigma yang kerap menyelimuti disabilitas. Dengan cara menunjukkan bahwa memiliki kebutuhan khusus, bukan berarti mengakhiri kesenangan bagi seorang anak.

Membayangkan dunia yang terlihat melalui mata Sirio, Valentina menulis keterangan pada Video yang diunggah di Instagram pada 15 November. Unggahan tersebut disertai video Sirio bermain di sebuah taman bermain.

Usaha Warga Pedan Klaten Ini Tetap Berdiri Tegak di Tengah Pandemi, Ternyata Ini Kuncinya

“Di sini saya tiba di taman bermain, tanpa rasa takut dan bangga sementara ibu memperhatikan saya seperti elang. Tidak mudah mencoba menjalani kehidupan normal ketika Anda memiliki disabilitas, tetapi saya tetap mencobanya,” tulis Valentina.

Valentina bekerja di call center untuk layanan pos. Ia dibantu oleh suaminya Paolo yang seorang peneliti berusia 58 tahun, dan dua orang pengasuh yang bekerja silih berganti. Dia berkata bahwa dia tidak pernah mengharapkan anaknya menjadi viral.

“Tetapi kami menyadari itu berguna, membantu dan merupakan langkah penting untuk membuat kehidupan banyak orang jauh lebih normal,” tutupnya.

Post Instagram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya