SOLOPOS.COM - Logo SIPA (Twitter.com)

Solopos.com, SOLO — Meskipun penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA) 2014 masih cukup lama, panitia penyelenggara dari SIPA Community telah bersiap menyusun agenda tahunan yang digelar selama tiga hari ini. SIPA 2014 rencananya bakal digelar di kawasan Benteng Vastenburg, 26-28 September mendatang.

Menginjak usia enam tahun, gelaran SIPA 2014 bakal mengusung tema “Generation of World Culture”. Ketua Penyelenggara SIPA 2014, Irawati Kusumorasri, mengutarakan tema ini sengaja dipilih untuk menampilkan kepedulian generasi muda pada eksistensi seni tradisional.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Kami akan menampilkan delegasi yang menggarap seni berbasis tradisi. Mereka diharapkan dari kalangan anak muda yang tidak memainkan pakem tapi lebih diharapkan menampilkan kesenian masa kini berbasis tradisi,” terang Irawati ketika berbincang dengan wartawan, Selasa (21/1/2014) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Irawati, saat ini posisi tawar kesenian tradisional memang jarang dilirik di kalangan anak muda. “Anak muda ini nantinya akan menjadi penerus regenerasi seni tradisional yang berkembang di daerahnya. Ini yang nantinya akan kami suguhkan di panggung SIPA 2014,” ujarnya.

Selama tiga hari penyelenggaraan, SIPA 2014 masih akan menampilkan 12 penyaji yang terdiri dari enam delegasi seni dari dalam negeri dan enam delegasi seni dari luar negeri. “Penyelenggaraan masih sama. Selama tiga hari dengan 12 penyaji. Kami sudah dapat delegasi dari luar negeri yang fix dari Korea Selatan dan Singapura,” urainya.

Disinggung mengenai penggunaan sistem ticketing yang tahun sebelumnya sempat menimbulkan praktik percaloan, Irawati mengungkapkan panitia SIPA Community sebenarnya ingin membuat data penonton gelaran budaya tersebut. Namun menimbang celah yang dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, lanjutnya, ke depan panitia berniat menghapus sistem ticketing.

“Tiket sementara ini kami hapuskan dulu. Ada undangan yang diperjualbelikan paling hanya 100 lembar. Mengingat tahun-tahun sebelumnya juga terjual di kisaran tersebut. Kami sebetulnya ingin membuat data penonton, tapi memang celah seperti ini [ticketing] rentan sekali,” akunya.

Irawati berharap penyelenggaraan SIPA 2014 bisa kembali digelar di Benteng Vastenburg. “Sejauh ini tempat yang paling representatif di Benteng Vastenburg. Soundscape-nya juga paling memadai. Saat ini kami sedang mengurus perizinan penggunaan venue,” ungkapnya.

Menurut Irawati, lewat gelaran ini pihaknya berharap SIPA 2014 bisa menjadi tolok ukur sejauh mana pelestarian budaya dilakukan anak-anak muda di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya