Solopos.com, SOLO-Tayang di bioskop pada 13 Januari 2023 lalu, berikut ini sinopsis film A Man Called Otto yang dibintangi Tom Hanks. Di film ini, Tom Hanks menjadi seorang pria pemarah.
Karakter yang diperankannya bernama Otto Anderson. Dia adalah pria berusia 60 tahun yang berencana untuk mengakhiri hidupnya setelah kematian istrinya dan pensiun paksa, namun, ia malah berteman dengan tetangga barunya dan mulai melihat kehidupan melalui lensa positif.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Film bergenre drama komedi ini diadaptasi dari novel Swedia A Man Called Ove (2012) karya Fredrik Backman. Buku ini kemudian diadaptasi ke dalam bentuk film dengan judul sama, yang menjadi film nominasi Oscar di tahun 2015.
Sebelum mengetahui sinopsis film A Man Called Otto, ketahui terlebih dulu bahwa film ini disutradarai oleh Marc Forster. Di Amerika Serikat, film garapan sineas Hollywood ini tayang di bioskop tertentu pada 6 Januari 2023 waktu setempat.
Hanks, yang memenangi Academy Awards untuk aktor terbaik untuk Forrest Gump (1994) dan Philadelphia (1993), mengatakan kepada Reuters bahwa tidak diperlukan audisi untuk perannya. Hal itu dikarenakan ia dan istrinya, Rita Wilson, telah membeli hak untuk mengadaptasi novel dan film untuk penonton di Amerika Serikat.
“Saya egois. Saya seorang aktor yang egois, kompetitif, dan saya tahu peran yang bagus ketika saya melihatnya, dan tidak berpikir ada orang lain yang dipertimbangkan untuk peran itu,” kata Hanks dikutip dari Antara pada Kamis (26/1/2023).
“Karena saya dengan egois mengatakan, ‘Saya tahu persis apa yang saya ingin lakukan di sini, saya tahu persis bagaimana menjadi tidak hanya rewel tetapi juga selalu benar’,” imbuhnya.
Menikmati karakternya yang keras kepala, Hanks berkata, “Jika ada orang di film ini yang selalu benar seratus persen, itu adalah Otto dan saya suka berperan sebagai pria yang selalu benar.”
Sinopsis kisah film A Man Called Otto ini mengisahkan seorang pria bernama Otto Anderson (diperankan oleh Tom Hanks) yang pemarah. Berkali-kali dia akan mengeluarkan umpatan “bodoh!” jika mendapati orang lain bertindak tak sebagaimana mestinya, bahkan hal-hal sepele sekalipun. Kucing liar yang kerap nangkring di sekitar rumahnya pun tak luput dari umpatan itu.
Para tetangga yang sudah bertahun-tahun hidup berdampingan dengannya pun pada akhirnya telah menganggap watak laki-laki paruh baya itu sebagai sesuatu yang biasa, “begitulah Otto”. Bagi Otto, nyaris semua tetangga menyebalkan, kecuali tetangga baru di seberang rumahnya.
Meski tetap saja Otto marah-marah sambil menggerutu jika keluarga tetangga baru itu meminta bantuan, perempuan itu menghadapinya dengan santai dan tawa. Malahan, suka membawakan makanan buatannnya untuk Otto. Kehadiran tetangga baru itu menjadi kunci pembuka kehidupan Otto selanjutnya.
Lambat laun Otto mulai membuka diri tentang masa lalunya dan dukanya. Otto adalah cerminan dari orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin diri kita sendiri. Lepas kepergian seseorang yang dicintai, Otto enggan menggeser seinci pun barang-barang kepunyaan mendiang istrinya, Sonya, di dalam rumah.
Bagi Otto, itu adalah cara terbaik untuk tidak melupakan istrinya. Tetapi, yang tak disadari Otto, itu pula yang membuat dirinya “tidak pergi ke mana-mana” dan “hanya diam di tempat”. Dan tetangga baru itulah yang membantu membukakan “jalan” itu agar Otto bisa merilis dan memproses duka.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
