SOLOPOS.COM - Benteng Willem II yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, UNGARAN — Berdiri di depan Kantor Bupati Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Benteng Willem II sangat ikonik dengan Kota Ungaran. Bangunan yang terletak di jalur Semarang-Solo, Ungaran, Kabupaten Semarang, ini rupanya juga memiliki sejarah yang panjang terkait perjuangan Pangeran Diponegoro.

Benteng Willem II memang sangat identik dengan Pangeran Diponegoro. Bahkan, di lokasi itu berdiri patung Pangeran Diponegoro dan meriam yang mengelilingi temboknya.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Mau bikin SIM masuk langsung ke dalam,” kata seorang tukang parkir kepada Solopos.com saat berkunjung ke Benteng Williem II Ungaran, Jumat (4/11/2022).

Perkataan tukang parkir itu pun menandakan bangunan bersejarah itu sudah beralih fungsi menjadi kantor layanan publik. Kendati demikian, nuansa historis bangunan itu tak lekang oleh zaman.

Selain situs benteng, di kompleks Benteng Willem II juga terdapat pohon beringin berusia tua yang terletak di samping benteng. Pohon beringin itu masih kokoh berdiri dan kerap menjadi tempat berteduh para pengemudi ojek sambil menunggu pesanan.

Baca juga: Jejak Benteng Belanda di Tepi Sungai Bengawan Solo, Kedunglumbu-Sangkrah

Salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Semarang, Tri Subekso, mengatakan Benteng Willem II di Ungaran itu didirikan pada 1743-1746. Dulunya, benteng tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan.

“Dulu namanya Ontmoeting Fort. Kemudian sempat hampir dikuasai Pangeran Diponegoro pada 1826. Namun pada tahun 1830, benteng ini menjadi tempat penahanan beliau [Pangeran Diponegoro] sebelum pengasingan ke Makassar,” ujar Subekso kepada Solopos.com.

Situs bersejarah Benteng Willem II di Ungaran ini sangat cocok bagi Anda yang berkunjung ke Ungara, Kabupaten Semarang, dan mencari spot foto yang unit. Cat pada tembok yang masih tampak putih bersih dan taman di sekeliling yang tampak tertata, menunjukkan Benteng Willem II dikelola dengan baik.

Baca juga: Kisah Mistis dan Pilu di Balik Kegagahan Benteng Fort Willem I Ambarawa

“Benteng ini selalu berganti kepengelolaan seiring pergantian penguasa di era kolonial. Seperti Inggris pada 1849. Mereka menjadikan benteng ini rumah peristirahatan dan rumah penyembuhan,” sambung sejarawan lulusan Universitas Diponegoro itu.

Benteng ini juga disebut Subekso pernah menjadi rumah tahanan untuk orang-orang Indonesia di masa Jepang, yakni periode 1942 hingga 1945. “Sampai akhirnya jadi asrama polisi yang dikelola kepolisian hingga sekarang,” ungkapnya.

Kabupaten Semarang sendiri memiliki satu benteng lain yang bernama sama, yakni Benteng Willem I. Lokasinya berada di Ambarawa. Kedua benteng tersebut memiliki kesamaan, menurut Subekso, yakni sama-sama menjadi rumah tahanan di zaman Jepang dan menjadi asrama polisi di pasca-kemerdekaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya