SOLOPOS.COM - Situasi di salah satu pos penanganan Covid-19 di Singapura. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Tidak ada kasus baru infeksi virus corona di Singapura yang ditularkan secara lokal. Absennya penularan lokal Covid-19 itu untuk kali pertama sejak akhir April.

Ada enam kasus impor virus corona, yang semuanya diisolasi setibanya di Singapura, menurut Kementerian Kesehatan, Sabtu (10/7/2021). Sementara itu, Singapura mulai melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19 saat vaksinasi berkembang dan wabah infeksi mulai mereda setelah lebih dari dua bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Negara ini telah menaikan izin kapasitas maksimal di restoran mulai 12 Juli 2021. Selanjutnya pemerintah akan mengurangi pembatasan makan, pekerjaan kantor, dan acara setelah separuh penduduk Singapura mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kenali Virus Corona Varian Delta Hasil Mutasi K417N!

Adapun Singapura tidak akan mengambil pendekatan yang sama seperti Inggris dan AS untuk pembukaan kembali massal, tetapi juga tidak akan mempertahankan pandangan restriktif yang telah diadopsi oleh China dan Australia. Sebaliknya, itu akan memetakan pendekatan langkah demi langkahnya sendiri, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

“Yang kami inginkan adalah mengambil jalan yang lebih tengah. Dapatkan diri kita divaksinasi, itu penting, pertahankan tindakan penahanan dan mitigasi, ”kata Ong pada hari Jumat dalam sebuah wawancara dengan Haslinda Amin dari Bloomberg Television.

Perlahan Longgarkan Aturan

Negara akan secara perlahan melonggarkan aturan pembatasan mobilitas. Selanjutnya setiap langkah akan ditinjau untuk memastikan seluruh masyarakat tetap aman dari Covid-19.

Sebagaimana diketahui, pejabat pemerintah mengatakan mereka sedang menyusun peta jalan yang berencana untuk memperlakukan Covid-19 sebagai endemik dan dapat dikelola sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari seperti influenza.

Baca Juga: Ini Gejala & Ciri-Ciri Terinfeksi Virus Corona Varian Delta

Ong memperingatkan bahwa herd immunity mungkin akan mendapatkan tantangan karena ada varian penyakit yang lebih mudah menular. Lebih dari 3,7 juta orang telah mendapatkan setidaknya dosis pertama mereka, sedangkan hampir 40 persen populasi telah menerima dosis kedua.

“Untuk mendapatkan herd immunity, Anda mungkin memerlukan 90–95 persen populasi Anda divaksinasi dan kami mungkin tidak sampai di sana, bahkan tempat seperti Singapura di mana ada tingkat kepercayaan orang dan institusi tinggi,” kata Ong.

Dia memperkirakan Singapura kemungkinan bisa mengejar 80 persen populasi. Dengan demikian, kata Ong, Singapura tidak akan mendapatkan ketentuan mencapai herd immunity. “Tetapi yang dapat kami capai adalah mencapai situasi endemik di mana Anda dapat hidup dengan virus.”

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya