SOLOPOS.COM - Seekor orang utan bermain di danau yang airnya penuh sampah plastik di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Selasa (24/6/2014). Kondisi air yang tidak higienis dapat mempengaruhi kesehatan hewan yang menghuni kebun binatang tersebut. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solos)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, segera mengevaluasi kinerja direksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo dalam pengelolaan kebun binatang di Solo itu.

Evaluasi ini dilakukan menyusul kematian Oni, singa TSTJ Selasa (24/6/2014) dini hari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Nanti kami evaluasi secara keseluruhan,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota.

Ekspedisi Mudik 2024

Wali Kota mengatakan kematian tiga satwa secara beruntun menunjukkan ada hal yang perlu dibenahi dalam pengelolaan TSTJ. Pembenahan tersebut meliputi sumber daya manusia maupun manajemen yang ada di perusahaan daerah (Perusda) TSTJ.

Disinggung apakah evaluasi itu berbentuk pemecatan pada direksi Perusda, Rudy masih mengkajinya. “Semua ada mekanismenya. Ya nanti tergantung temuan tim evaluasi,” tuturnya.

Ke depan, Wali Kota juga akan memperketat mekanisme perekrutan direksi TSTJ. Rudy mengakui perubahan konsep pengelolaan Jurug dari yang dahulu swasta menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) butuh masa transisi.

Meski didera problem kematian satwa secara beruntun, Rudy meminta direksi tetap fokus mengelola kebun binatang.

“Tetap perhatikan satwa lain. Segera cek kesehatan hewan secara keseluruhan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya