SOLOPOS.COM - Oni, singa TSTJ Solo yang pernah memakan unta (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO– Singa Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo Oni, mati Selasa (24/6/2014) dini hari lalu, karena sakit. Oni merupakan singa terakhir di kebun binatang Solo itu. Beberapa bulan sebelum Oni mati, pengelola pernah mengusulkan Oni disuntik mati. Ini kisah Oni!

Masih ingat kisah seekor singa koleksi TSTJ yang tiba-tiba keluar kandang dan menerkam seekor unta hingga mati, beberapa waktu lalu? Ya, singa bernama Oni tersebut pada 2012 lalu sempat membikin panik pengunjung TSTJ karena terlepas dari kandangnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tapi kini pengunjung tak akan lagi bisa menjumpai Oni jika berkunjung ke kebun binatang yang terletak di tepi Sungai Bengawan Solo itu. Ya, Oni, satu-satunya koleksi singa yang dimiliki TSTJ, dinyatakan mati pada Selasa (24/6/2014), karena sakit. Saat mati, usia Oni diperkirakan 19 tahun.

“Setelah lebih dari sepuluh tahun menghuni TSTJ, Oni mati. Dugaan penyebab kematian Oni lantaran mengidap penyakit syaraf dan ditambah dengan kondisi tubuh yang tua. Oni mati pada Selasa pukul 00.30 WIB, Selasa,” ujar dokter hewan TSTJ, dr. Nur Aini saat dijumpai  wartawan, Selasa.

Penyakit yang diderita Oni tersebut menyerang syaraf tulang belakang sehingga dia sulit untuk bergerak dan makan.

Oni mati di kandang karantina yang sudah dihuninya selama dua bulan terakhir.

Saat masih dalam karantina, melihat kondisi Oni yang semakin meburuk, pihak TSTJ sempat mengusulkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng)  agar hewan buas asal Afrika tersebut disuntik mati.

Pihak BKSDA juga sudah meneruskan usulan itu ke pihak berwenang di Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Namun belum ada jawaban dari Kemenhut, Oni sudah lebih dulu mati.

Surat Suntik Mati

“Kami sudah meminta izin kepada BKSDA Jateng untuk menyuntik mati Oni namun surat balasan [perizinan] belum turun hingga akhirnya Oni mati. Kami mengajukan izin itu mengingat usia Oni yang sudah tua dan penyakit syaraf yang dideritanya,” jelas Direktur Operasional TSTJ, Windu Winarso.

Windu menambahkan TSTJ bakal mengambil singa koleksi Kebun Binatang Serulingmas di Banjarnegara untuk mengisi kekosongan koleksi hewan yang dikenal sebagai raja hutan itu.

Singa tersebut ditukar dengan koleksi sejumlah hewan kanguru tanah milik TSTJ. Oni menjadi hewan yang ketiga di TSTJ yang mati pada bulan ini.

Sebelumnya Orangutan Peby dan Kirno yang berada di tengah pulau TSTJ juga ditemukan mati.

Sementara itu saat wartawan hendak melihat bangkai Oni, pengelola TSTJ berdalih sudah dikubur. Namun di dalam kandang karantina, tempat Oni dirawat selama ini, terlihat ada tumpukan MMT yang tak rapi dan botol pengharum ruangan. Para pengunjung tidak diizinkan mendekati kandang yang berada di sisi utara TSTJ itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya