SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi (kanan) memberikan simbolis beras kepada Direktur PT. Taru Mardani, Nur Ahmad Affandi (kiri) dalam acara CPPD Kota Jogja di PT. Taru Martani pada Senin (12/4/2021). (Harian Jogja/Sirojul Hafid)

Solopos.com, JOGJA – Cadangan beras di Kota Jogja aman selama Ramadan. Dengan jumlah cadangan beras 31 ton, Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan masyarakat tidak perlu panik.

Selain beras, stok daging juga aman. Adapun kenaikan harga daging ayam di pasar belakangan ini bukan akibat menurunnya produksi. Namun lebih kepada permintaan yang tinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami mengimbau masyarakat di Bulan Ramadhan tidak perlu berlebihan dalam berbelanja. Tidak ada yang mudik, jadi tidak perlu menyiapkan makanan yang berlebihan,” kata Heroe dalam acara Penyerahan Cadangan Pangan Pemerintah (CPPD) Kota Jogja pada PT. Taru Martani di Kantor PT. Taru Martani pada Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Bandara YIA Jadi Objek Wisata Edukasi, Pengunjung Bisa Keliling hingga ke Runway Pesawat

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Suyana, stok beras sebanyak 31 ton berasal dari dua tahun produksi. Pada 2021, produksi beras di Jogja mencapai sekitar 15 ton. Pencadangan beras ini sebagai upaya memenuhi Peraturan Gubernur DIY Nomor 24 tahun 2016 Tentang Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dengan jumlah cadangan minimal 120 ton. Cadangan beras di Kota Jogja baru tercapai sekitar 26 persen. Suyana menargetkan produksi tiap tahun akan bertambah.

Kelola Beras Cadangan

Tahun ini, Pemkot Jogja menitipkan 15 ton cadangan beras di PT Taru Martani. "Dengan harapan [cadangan beras] bisa dikelola," katanya.

Pada sistem pencadangan sebelumnya, stok beras hanya disimpan di gudang. Sehingga saat hendak digunakan, tidak jarang beras di gudang telah menurun kualitasnya.

Pengelolaan beras di Taru Martani kini berbeda. Menurut Direktur Taru Martani, Nur Ahmad Affandi, 25 persen cadangan beras dari Kota Jogja tersedia di gudang. Sementara 75 persen akan disalurkan ke beberapa tempat, termasuk pada Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) di wilayah-wilayah Kota Jogja.

Agar produktif, cadangan beras ini akan dijual, salah satunya oleh gapoktan. Selain untuk menggerakkan perekonomian, cara ini agar keberadaan beras selalu berganti dengan yang baru. “Mendekatkan pangan dengan masyarakat. Manfaat kedua, gapoktan memperoleh kesempatan mengelola cadangan makanan sebagai modal usahanya,” kata Affandi yang saat ini memiliki 228 karyawan.

Baca Juga: Atasi Masalah Kesejahteraan Sosial, Pemkab Bantul Bentuk Puskesos

Selain membantu dalam hal penyimpanan dan pengelolaan, Taru Martani juga berkomitmen menyerap padi dari petani. Hal ini terutama saat harga padi di tingkat produsen sedang rendah. “Diharapkan tidak hanya menjalankan fungsi penyimpanan saja, tapi ikut membantu mengatasi masalah di sektor pangan dan pertanian,” kata Affandi.

Sebelum Pemkot Jogja, pada tahun 2019 Pemerintah Daerah Sleman dan Gunungkidul juga menitipkan cadangan beras di Taru Martani. Selain menjalankan penyimpanan bahan pangan, Taru Martani lebih dahulu menjadi pabrik cerutu dan tembakau. Pabrik ini sudah berdiri sejak 103 tahun lalu.

Sawah Padi di Jogja Sisa 52 Hektar

Sawah di Kota Jogja saat ini tersisa 52 hektar. Dalam setahun, sawah seluas ini bisa menghasilkan antara 400-500 ton beras. Sementara kebutuhan beras masyarakat Jogja pertahun mencapai 36.000 ton. Kebutuhan beras di Jogja banyak ditopang oleh daerah sekitarnya.

Luas area sawah di Jogja terus menurun dari tahun ke tahun. Agar luas area sawah tidak semakin turun dan berdampak pada ketahanan pangan, Suyana akan menggunakan Undang-Undang Omnibus Law dan turunannya. Pada aturan tersebut, alih fungsi sawah hanya bisa dilakukan apabila tidak ada irigasi teknis di sekitarnya.

Baca Juga: Bupati Sleman Keluarkan SE Terkait Operasional Toko Selama Ramadan, Ini Isinya

“Perlu ada kebijakan Pemkot Jogja bahwa irigasi teknis di Jogja harus dipertahankan,” kata Suyana.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya