SOLOPOS.COM - Shahrukh Khan dan Salman Khan (Hindustan Times)

Sinema Pakistan melarang film India tayang di bioskop.

Solopos.com, SOLO – Pakistan melarang memutaran film India di bioskop. Hal itu dilakukan sebagai aksi solidaritas angkatan bersenjata negara itu setelah kekerasan meningkat di Kashmir yang dipersengketakan kedua negara bertetangga itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Antara, Jumat (30/9/2016), hubungan India dan Pakistan memanas sejak penumpasan pasukan keamanan India atas pemerotes di Kashmir yang dikuasai India mulai Juli 2016 lalu. Hubungan memburuk pada September 2016 setelah para militan menewaskan 18 tentara dalam penyerbuan di satu pangkalan tentara India, sebuah serangan yang New Delhi persalahkan atas Pakistan.

“Kami telah menghentikan pemutaran film-film India di gedung-gedung bioskop kami mulai Jumat hingga situasi membaik dan kembali normal,” kata Nadeem Mandviwalla, yang perusahaannya Mandviwalla Entertainment mengelola delapan gedung sinema di Karachi dan Islamabad, ibu kota Pakistan.

India menyatakan pada Kamis (29/9/2016), pihaknya telah melancarkan serangan-serangan di kawasan Kashmir yang diperintah Pakistan, sebuah klaim yang dikutuk dan dibantah Pakistan.

Asosiasi Produser Film India (IMPPA), sebuah lembaga pembuat film kecil, pada Kamis melarang para anggotanya mengontrak para aktor Pakistan. Mandviwalla, dan para pemilik sinema lainnya mengatakan larangan tersebut di Pakistan juga merupakan balasan atas tindakan IMPPA.

Industri film domestik Pakistan menunjukkan kebangkitan pada akhir-akhir tahun ini tapi masih disaingi oleh Bollywood, India. Kemunculan para aktor Pakistan sering terlihat di film-film Bollywood yang beranggaran besar dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa aktor India membela rekan-rekan mereka dari Pakistan.

“Mereka artis. Ada dua hal yang berbeda. Mereka teroris, ini artis. Apa pendapat Anda, artis adalah teroris?” kata Salman Khan, bintang tersohor di Bollywood, kepada wartawan ketika ditanya apakah para aktor Pakistan seharusnya dipaksa keluar.

Khurram Gultasab, general manager Super Cinemas, yang mengelola 10 gedung bioskop di sejumlah kota di Provinsi Punjab, Pakistan, membenarkan kelompoknya juga tidak akan memutar film-film India.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya