SOLOPOS.COM - Kementerian Agama RI (Bisnis.com).

Solopos.com, SOLO -- Posisi Dirjen Bimas Katolik yang kini diisi oleh seorang pejabat muslim sebagai pelaksana tugas menuai polemik. Bahkan, polemik itu sampai diwarnai sindiran agar Kementerian Agama (Kemenag) berganti nama menjadi Kemenag Islam.

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi membenarkan bahwa posisi Dirjen Bimas Katolik saat ini kosong. Karena itu, pejabat pelaksana tugas Dirjen dijabat sementara oleh Sekjen Kementerian Agama, Nur Kholis Setiawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penunjukan Nur Kholis menjadi Plt tersebut menuai polemik lantaran dinilai tidak sesuai bidangnya karena memiliki latar belakang agama yang berbeda. Nur Kholis merupakan penganut agama Islam bukan Katolik, sebagaimana posisi yang tengah ia emban di Ditjen Bimas Katolik.

"Benar untuk sementara Dirjen Bimas Katolik yang sebelumnya dijabat Eusabius Binsasi karena memasuki usia pensiun sejak bulan Juli 2019 lalu maka agar tidak terjadi kekosongan diangkat pejabat pelaksana tugas atau Plt Sekjen Prof. Dr. Nur Kholis Setiawan sampai ada pejabat yang baru secara definitif," kata Zainut dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).

Zainut berujar bahwa sebelum penunjukan Nur Kholis, posisi Dirjen Bimas Katolik juga sudah diisi oleh pelaksana tugas lainnya, yaitu Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin. Namun, karena Muhammadiyah Amin terkendala akibat sakit, akhirnya posisi Plt diserahkan kepada Nur Kholis.

Kritik untuk Kemenag

Sementara itu di media sosial, muncul sindiran dari pengguna akun Twitter @permadiaktivis atau Permadi Arya alias Abu Janda. Permadi berseloroh bahwa Kemenag hanya sibuk mengurusi Islam dan tak peduli dengan agama lainnya.

3 WNI Terisolasi di Wuhan China, Menkes: Cek Masih Mau Pulang atau Tidak

"Usul buat @Kemenag_RI, ganti saja namanya jadi Kementrian Agama Islam (Kemenagis RI), agar tidak rancu seolah mengurusi semua agama padahal yang diurusi cuma islam. Kasihan rakyat pemeluk agama selain islam selama ini kena PHP harapan palsu akibat nama yang rancu tsb #JumatBerkah," ungkapnya pada Jumat (7/2/2020).

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi seusai dilantik menjadi menteri pernah menegaskan bahwa dirinya bukanlah Menteri Agama Islam.

"Saya bukan Menteri Agama Islam, saya Menteri Agama Republik Indonesia. Di dalamnya ada agama-agama lain," ujar Fachrul Razi yang dilansir oleh Suara.com beberapa waktu lalu.

Jadwal Pemadaman Listrik Solo dan Sragen, Selasa (11/2/2020)

Permadi Arya memang kerap memberikan pernyataan yang mengkritik intoleransi dan politik identitas. Baru-baru ini, dia melontarkan sindiran terhadap wacana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS ke Indonesia.

Dalam cuitannya pada Senin (3/2/2020), dia membandingkan foto WNI dari Wuhan yang disemprot disinfektan dengan foto tentara yang menyemprot menggunakan gas api ke lawannya. Maksudnya, WNI mantan ISIS seharusnya disemprot dengan api jika ingin masuk Indonesia.

"Yth @Kemenag_RI, kami setuju 600 kombatan ISIS dipulangkan, asal syaratnya: jika WNI dari Wuhan disemprot dulu pakai disinfektan, kombatan ISIS disemprot dulu pake ini ?? baru boleh masuk Indonesia. yang setuju RT," cuit Abu Janda.

Unik, Warung Tiwul Di Wonogiri Ini Hanya Buka Saat Malam Kliwon dan Pon

Permadi Arya juga dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terutama soal banjir ibu kota. Tercatat selama 2020, Abu Janda menuliskan 13 cuitan mengenai banjir Jakarta dan menyindir Anies Baswedan. Berikut tiga di antaranya.

"Jakarta #banjir lagi. Kelima kalinya sejak 1 jan 2020. Jadi Gubernur lewat demo berjilid2. Dibalas Allah dengan banjir berjilid2. Sesungguhnya Gusti mboten sare [Allah tidak tidur]," kata Abu Janda, Sabtu (8/2/2020).

Lowongan Tenaga Pendidik SDIT Luqman Al Hakim

"Kali item tutup waring 580jt, waring robek duit melayang. Banjir bukan beli pompa malah beli TOA. Pohon bagus2 ditebang. Kebodohan demi kebodohan.. Saya yakin Allah akan menyelamatkan bangsa ini dari Orang bodoh ambisi jadi Presiden, tapi kalo sampe jadi Presiden, berarti azab," ujar Abu Janda, Selasa (21/1/2020).



"Fans @aniesbaswedan yg baper Anies diserang soal banjir adalah orang2 yg dulu abis2an bully @basuki_btp saat banjir sampai bawa2 agama. Serangan ke Ahok dulu karena kalian rasis SARA. Serangan ke Anies karena DKI sudah dibenahi Ahok lalu acak2an lagi oleh Anies. Paham bedanya?" ucap Abu Janda, Kamis (2/1/2020).

Bocoran! Tim Luar Negeri Bakal Ramaikan Peresmian Stadion Manahan Solo

Berdasarkan pantauan Solopos.com hingga Senin (10/2/2020), lebih dari 117.000 netizen telah mengikuti akun Twitter @permadiaktivis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya