SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> –&nbsp;Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau sering disapa Buwas kembali menyindir pembukaan <a href="http://news.solopos.com/read/20180920/496/940925/menko-darmin-surplus-beras-11-juta-ton-ke-mana-perginya" target="_blank" rel="noopener">impor beras besar-besaran</a> yang oleh Kementerian Perdagangan. Dia mengatakan ketahanan pangan belum sepenuhnya tercapai karena Indonesia hingga saat ini masih membuka impor beras.</p><p>Hal itu dia ungkapkan dalam forum&nbsp;<em>Roundtable Ketahanan Pangan Nasional</em>&nbsp;yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Senin (24/9/2018) pagi. Forum itu mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Perum Bulog, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian untuk membahas ketahanan pangan di tahun politik 2019.</p><p>Buwas mengkritik pemerintah belum bersinergi untuk benar-benar menghentikan impor. Bahkan dia mengaku miris dengan <a href="http://news.solopos.com/read/20180920/496/940917/rizal-ramli-impor-beras-tekanan-kartel-jokowi-tak-berkutik" target="_blank" rel="noopener">impor pangan</a> terus dilakukan oleh pemerintah.</p><p>"Saya miris negara agraris besar masa pangan impor. Apalagi kalau saya jadi petani, seolah-olah kita tidak berpihak ke petani. Jadi bagaimana kita berpikir sinergi membangun ketahanan pangan," kata Buwas.</p><p>Diskusi yang digelar di Menara Kadin, Jakarta, ini dihadiri antara lain oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi, dan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan Muhri.</p><p>"Kita ingin membicarakan ketahanan pangan sembilan bulan ke depan akan ada sibuk Pileg dan Pemilihan Presiden, tetapi ada hal penting menjaga ketahanan pangan dan bagi kita di Kadin adalah pembahasan terkait <a href="http://news.solopos.com/read/20180919/496/940746/gudang-bulog-penuh-buwas-tolak-impor-beras" target="_blank" rel="noopener">komoditas beras</a>, jagung, gula dan kedelai," kata Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia Franciscus Welirang yang juga hadir dalam diskusi tersebut.</p><p>Franky mengatakan sejumlah komoditas seperti beras, jagung, gula, hingga kedelai dan ayam menjadi penting untuk diperhatikan seluruh pemangku kepentingan dalam kaitannya dengan pengendalian inflasi.</p><p>Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani. Ia menekankan bahwa selain ketahanan pangan, Indonesia juga harus memenuhi target sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.</p><p>"Yang paling penting juga bersamaan dengan meningkatkan kesejahteraan para petani. Itu penting, karena hal itu bisa terwujud dengan kerja sama semua pihak, pengusaha dan pengambil kebijakan," kata Rosan.</p>

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya