SOLOPOS.COM - Kader PDIP yang juga Anggota Komisi I DPR, Dede Indra Permana Soediro. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Perpecahan internal di kubu PDIP semakin ketara menyusul munculnya barisan celeng berjuang. Kelompok yang juga berasal dari kader PDIP ini menyatakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024.

Kemunculan barisan celeng berjuang ini sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang “Pacul” Wuryanto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, Bambang Pacul menyatakan kader yang mendahului amanat Ketua Umum DPP PDI, Megawati Soekarnoputri, dalam mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon untuk maju Pilpres 2024 sudah melanggar aturan. Kader tersebut tidak layak disebut barisan banteng, dan lebih tepat disebut barisan celeng.

Baca juga: Kader PDIP Deklarasi Ganjar Capres, Bambang Pacul: Itu Celeng

Kader PDIP yang loyalis terhadap Ganjar ini pun merespons pernyataan Bambang Pacul dengan membentuk barisan celeng berjuang. Mereka bahkan membuat logo barisan celeng berjuang hingga viral di media sosial (medsos).

Menanggapi permasalahan ini, kader PDIP yang juga Anggota Komisi I DPR, Dede Indra Permana Soediro, mengaku kecewa.

Ia menilai kader PDIP seharusnya tertib dalam berorganisasi dengan mengikuti arahan ketua umum. Jika ketua umum belum menentuka siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024, maka seharusnya kader tersebut, terlebih yang masuk dalam struktur partai harus mentaati.

Dede juga menyebut di bawah kepemimpinan Bambang Pacul, PDIP Jateng telah menorehkan banyak prestasi. Ia mencontohkan perolehan 42 kursi dari total 120 kursi di DPRD Jateng periode 2019-2024 terjadi pada era kepemimpinan Bambang Pacul.

“Di pemilu legislatif 2019 PDIP semula hanya menargetkan 36 kursi di DPRD Jateng. Tapi, pada akhirnya bisa meraup 42 kursi. Hasil ini tidak mungkin diraih jika struktur dan mesin pemenangan partai tidak solid,” ujar Dede yang juga menjabat sebagai Wakil Bendahara PDIP Jateng, dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Selasa (12/10/2021).

Dede juga menyebut kemenangan Ganjar Pranowo pada Pilgub Jateng 2013 dan 2018 tidak bisa terwujud tanpa dukungan atau barisan partai yang solid dan tegak lurus dalam menjalankan rekomendasi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Ambisi Pribadi

logo barisan celeng berjuang
Logo Barisan Celeng Berjuang. (detikcom)

Menurutnya, saat itu semua kader PDIP mulai dari struktur partai, anggota DPRD, hingga kepala daerah bergotong royong untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Tidak sedikit sumbangan moril maupun materiel yang dikeluarkan.

Karenanya Dede pun meminta kader PDIP yang keluar dari barisan, seperti Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo, Albertus Sumbogo, melihat perkembangan prestasi electoral di Jateng tersebut.

Baca juga: Barisan Celeng Berjuang Bergelora Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Ia juga berharap Albertus tertib berorganisasi karena Ketua Umum PDIP belum menentukan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 nanti.

“Bagaimanapun Pak Sumbogo terikat di kepengurusan partai. Langkah, sikap, dan tindakan hendaknya tegak lurus dengan struktur di atasnya, sehingga tidak masuk dalam ambisi pribadi seseorang,” ujar Dede.

Dede lantas menyindir, ambisi politik seseorang tidak selalu tercermin dari kata-kata yang diucapkan. Namun akan lebih terlihat dari langkah dan perbuatan di lapangan.

“Orang boleh mengatakan tidak mikir capres, tidak mau, tetapi jika masyarakat menginginkan saya bersedia. Namun kemudian bergerak melalui tangan orang lain. Kalau begitu sami mawon dan biasa orang politik seperti itu,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya