SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMA/SMK (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR -- SMKN di Kabupaten Karanganyar akan melaksanakan ujian sekolah (US) serentak mulai Senin (29/3/2021) hingga Kamis (8/4/2021). Tidak terkecuali salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Jenawi, yakni SMKN Jenawi.

Data yang dihimpun Solopos.com, sebanyak 300 siswa kelas 12 SMKN Jenawi akan mengikuti US. Mereka terbagi menjadi tiga jurusan, yakni teknik kendaraan ringan (TKR), teknik komputer jaringan (TKJ), dan akuntansi dan keuangan lembaga (AKL).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama delapan hari, mereka akan mengikuti US secara daring. Ada dua mata pelajaran yang diujikan setiap hari, kecuali hari terakhir. Mata pelajaran yang diujikan pada siswa di masing-masing jurusan sama. Ujian jam pertama dimulai pukul 07.00 WIB hingga 09.30 WIB sedangkan jam kedua dimulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Baca juga: Mau Uji Coba PTM Tapi Guru Belum Divaksin, Bupati Karanganyar Minta Ini Ke Gubernur

"US akan dilaksanakan secara online, daring. Itu menggunakan moda CBT android. Siswa bisa menggunakan perangkat handphone, tablet, laptop," kata Kepala SMKN Jenawi, Sri Eka Lelana, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (24/3/2021).

SMKN Jenawi mulai mempersiapkan US salah satunya dengan melaksanakan simulasi US selama dua hari mulai Selasa hingga Rabu (23-24/3/2021).

Ketua Panitia, Suhartini, menyampaikan simulasi untuk mengecek kesiapan server sekolah.

"Simulasi bertujuan menguji coba kesiapan server. Apakah terjadi kendala atau tidak saat pelaksanaan tes," kata Suhartini melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu.

Baca juga: Uji Coba PTM, Cabang Disdik Wilayah VI Jateng Tunggu Rekomendasi 3 Bupati

Suhartini juga menjelaskan simulasi untuk mengecek kesiapan siswa dan kesulitan yang akan dihadapi siswa selama US nanti. Suhartini menyampaikan salah satu kendala yang sering dialami sekolah maupun pelajar yang tinggal di kawasan pegunungan adalah sinyal.

"Makanya simulasi ini juga mengantisipasi kesulitan yang sekiranya dihadapi siswa saat pelaksanaan tes nanti. Misalnya tidak bisa login, tampilan soal tidak muncul, atau sinyal di mana siswa berada," ceritanya.

Dikelilingi Pegunungan

Eka menambahkan evaluasi simulasi dilaksanakan tim proktor atau orang yang bertanggung jawab mengendalikan server, teknisi, dan wali kelas sebagai pengawas siswa. Hasil evaluasinya, lanjut Eka, sejumlah siswa terkendala sinyal.

"Beberapa temuan, di antara sinyal handphone milik siswa ini kurang kuat. Ya bagaimana memang kondisi Jenawi dikelilingi pegunungan. Beberapa siswa kesulitan untuk login. Ada juga yang mengeluh memori handphone milik siswa ini penuh," ujar Eka.

Baca juga: Detik-Detik Bus Tabrak Motor di Perempatan Kebakkramat Karanganyar Terekam CCTV?

Bukan kali ini saja Eka bergelut dengan persoalan sinyal saat pelaksanaan program sekolah. Saat dia mengampu Kepala SMKN Ngargoyoso, kondisi Eka mengaku kesulitan menghubungi siswa yang tinggal di kawasan tertentu di wilayah pegunungan.

"Kami, pihak sekolah hanya bisa mengimbau siswa mencari tempat yang sinyalnya bagus. Kan anak-anak pasti sudah hafal mana saja di sekitar rumahnya atau lingkungannya yang sinyalnya bagus. Selama US bisa ke situ dulu," saran Eka.

Menyiapkan Akses Wifi

SMKN Jenawi juga menyiapkan solusi lain. Eka mempersilakan siswa yang akan mengikuti US untuk datang ke sekolah selama US. Pihak sekolah sudah menyiapkan akses wifi di lingkungan sekolah. Internet di sekolah itu bisa digunakan siswa.

"Apabila memang betul-betul kesulitan sinyal, siswa silakan datang ke sekolah. Bisa memanfaatkan internet di sekolah. Tetapi dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan," jelasnya.

Lalu, permasalahan memori handphone siswa itu penuh, pihak sekolah mengimbau siswa menghapus dahulu aplikasi yang memberatkan memori handphone. Paling tidak, kata Eka, aplikasi tersebut sementara dihapus selama US.

Solopos.com berbincang dengan salah satu siswa kelas 12 jurusan TKJ 3, Intan. Dia melaksanakan simulasi US di rumahnya. Dia mengaku bisa mengikuti simulasi US dengan lancar.

"Bisa simulasi lancar. Tampilan soal sangat jelas. Semoga saat US nanti bisa mengerjakan dengan baik dan dapat nilai bagus," ujar Intan saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Baca juga: Jejak Prasejarah di Situs Watu Kandang Matesih Karanganyar

Kondisi lain dialami Fajar Setiawan. Fajar tinggal di Dukuh Sejeruk, Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Hal biasa apabila remaja dari Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen belajar ke SMKN Jenawi. Wilayah tersebut berbatasan dengan Kecamatan Jenawi.

Eka menceritakan Fajar mengalami kesulitan login karena sinyal di rumahnya tidak stabil. Solopos.com mencoba menghubungi Fajar melalui pesan aplikasi WhatsApp tetapi tidak ada respons. Pesan tersebut hanya menampilkan satu centang. Solopos.com mencoba menghubungi Fajar, tetapi gagal.



"Kalau tadi saat simulasi, dia bilang kesulitan sinyal. Dia harus ke luar rumah, ke tepi jalan untuk mendapatkan sinyal yang lebih bagus. Dan memang bisa [setelah berada di tepi jalan dekat rumah]," ungkapnya.

Saat mengikuti simulasi US, Fajar tampak mengenakan seragam sekolah. Dia duduk di talut di tepi jalan sembari mengakses handphone.

Eka memang mengharuskan siswanya mengabadikan momen saat siswa mengikuti simulasi US. Langkah itu untuk memastikan siswa betul-betul mengikuti simulasi US sehingga saat pelaksanaan sudah siap dan meminimalkan kendala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya