Solopos.com, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memulai simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM pada Senin (29/3/2021) hingga Sabtu (3/4/2021) mendatang. Sementara uji coba PTM akan dimulai pada Senin (5/4/2021) hingga Sabtu (17/4/2021) mendatang.
Sosialisasi dan persiapan terkait PTM di Sragen disosialisasikan pada Senin (22/3/2021) hingga Jumat (26/3/2021). Sosialisasi diikuti kalangan kepala sekolah di bawah payung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen dan kepala madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca Juga: Cerita Ustaz Wiyanto, Atasi Kekeringan di Wonogiri dengan Luweng
Simulasi PTM di Sragen hanya diikuti sejumlah sekolah yakni satu kecamatan hanya ada satu sekolah di tiap jenjang pendidikan dari PAUD, SD, SMP. Khusus Kecamatan Sragen terdapat dua SMP yang mengikuti simulasi PTM yakni SMPN 1 Sragen dan SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen.
“Kalau nanti simulasi berjalan lancar, pekan berikutnya digelar di sekolah yang sudah memenuhi persyaratan,” papar Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi, kepada Solopos.com, Selasa sore.
Pembukaan PTM di Sragen bersifat selektif, bertahap, terbatas dan memenuhi protokol kesehatan. Uji coba PTM yang dimulai pada awal April nanti hanya diikuti sekolah yang dianggap siap. Uji coba PTM ini lebih diprioritaskan untuk siswa SD dan SMP yang bakal menghadapi ujian kelulusan sekolah.
Sementara perluasan PTM ke sekolah yang lain akan dimulai pada 19 April-30 April. Perluasan PTM ini diprioritaskan untuk PAUD dan SD/MI.
Juknis
Dalam petunjuk dan teknis (juknis) yang dicermati Solopos.com disebutkan PTM di jenjang PAUD digelar maksimal tiga kali dalam sepekan, setiap pertemuan maksimal diikuti lima siswa, durasi tatap muka maksimal dua jam. Untuk jenjang SD/MI, PTM dibatasi 14 siswa atau setengah dari rombongan belajar (rombel)/kelas. Untuk SD/MI dengan jumlah siswa kurang dari 14 siswa bisa membuka PTM setiap hari.
Baca Juga: 2 Motor Bebek Honda Ini Ternyata yang Termahal di Indonesia
Durasi siswa SD/MI mengikuti PTM maksimal 4 jam. Sementara di jenjang SMP, PTM digelar dengan maksimal 16 siswa. Untuk mengurangi kepadatan siswa, diatur jam masuk dan pulang sekolah dengan selisih 30 menit. Selama jam istirahat berlangsung, siswa tetap berada di ruang kelas dan didampingi guru.
Selama PTM berlangsung, kantin sekolah ditutup dan siswa membawa bekal makanan dari rumah. Durasi PTM siswa SMP maksimal 4 jam. Selama sepekan, siswa tetap belajar selama 40 jam yang terbagi 20 jam PTM dan 20 jam belajar di rumah.