SOLOPOS.COM - Simulasi mitigasi bencana di Sleman (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN-Hewan ternak menjadi kekayaan berharga bagi warga lereng merapi. Saat erupsi terjadi, masyarakat seringkali masih harus berpikir menyelamatkan ternak dikala nyawa terancam. Apa yang mulai dilakukan, agar warga dapat menyelamatkan diri sekaligus ternaknya?

Dua unit kendaraan bak terbuka dengan cepat melintasi gang perkampungan Hunian Tetap (Huntap) Kuwang, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (14/9/2014) kemarin. Mobil pikap dan truk itu langsung menuju ke halaman kandang komunal yang di dalamnya terdapat sekitar 80 ekor ternak sapi. Dari kejauhan terdengar sirine panjang berbunyi serta sayup-sayup suara warga mengumumkan bahwa Merapi sedang meletus. Di tengah warga berhamburan itu, sejumlah tim penyelamat ternak mulai beraksi untuk mengangkut ternak warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua kendaraan itu pun bersiap dengan parkir di pinggiran tangga turunan datar menuju kandang. Lalu pintu bak kendaraan dibuka dan ditindihkan dengan tangga turunan. Rupanya pintu bak mobil itu dimanfaatkan sebagai titik naiknya sapi. Sementara lebih dari lima warga dengan cekatan membantu menaikkan sapi ke atas truk. Sebanyak enam ekor sapi masuk ke dalam sebuah truk tersebut. Lalu diangkut menuju titik aman yang berjarak sekitar 300 meter ke arah selatan keluar dari Huntap Kuwang.

Sekitar 20 menit evakuasi ternak sapi itu berlangsung. Warga tampak masih terkendala upaya menaikkan sapi ke atas truk. Karena belum dibangunkan titik khusus untuk menaikkan sapi. Di lokasi pengungsian, warga lain sudah menyiapkan Hijauan Makanan Ternak (HMT). Sehingga saat tiba di pengungsian ternak-ternak itu sudah mendapatkan pakan sesuai porsinya.

Meski masih ada yang perlu dievaluasi, tapi simulasi penyelamatan ternak itu mampu menggambarkan apa yang harus dilakukan warga saat merapi meletus. Tentu, warga harus menaati segala aturan yang sudah ditetapkan dalam proses evakuasi.

“Evaluasinya, infrastruktur harus lebih siap. Terutama tempat untuk naiknya sapi atau gadukan. Dengan itu akan membuat sapi naiknya ke kendaraan lebih santai. Tapi tadi hanya dengan pintu bak truk, ini memang uji coba dan akan terus dievaluasi,” ungkap Kabid Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Sleman, Suwandi Aziz, Minggu (14/9/2014) di Huntap Kuwang.

Sehari sebelum melakukan evakuasi, para tim penyelamat itu terlebih dahulu sudah mengikuti workshop di lokasi tersebut. Selain warga Huntap Kuwang juga diikuti warga Huntap Plosokerep, Umbulharjo. Pihak swasta bersama dinas terkait mulai menyiapkan panduan penyelamatan hewan ternak yang nantinya akan dibagi di tiap Huntap.

“Buku panduan itu baiknya tidak hanya dibaca saja tapi harus dipraktekkan. Misalnya kalau ada gemuruh siapa yang punya tugas memindahkan, kemudian sampai di pengungsian siapa yang mencari pakan. Mulai sekarang harus disiapkan,” ungkap Wakil Bupati Sleman, Yuni Satiya Rahayu saat meninjau simulasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya