SOLOPOS.COM - Simulasi bencana banjir lahar hujan Merapi di Desa Sindumartani Ngaglik Sleman, Sabtu (17/5/2014). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY terus menggelar sosialisasi di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi selama sepekan terakhir.

Kepala BPBD DIY, Gatot Saptadi  mengungkapkan dalam melakukan sosialisasi di tiga desa tersebut, rata-rata warga mengeluhkan jalur evakuasi.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Berdasarkan catatan BPBD Sleman, di lereng Gunung Merapi ada sekitar 40 kilometer jalan yang rusak. Sekitar 20 hingga 30 kilometer di antaranya rusak parah. Perbaikan secara fisik akan dilakukan mulai bulan Juni 2014 mendatang.

“Anggaran ada di kabupaten [BPBD Sleman], kalau hitungannya itu jalan kabupaten per meter biasanya menghabiskan sekitar Rp1,5 juta tinggal mengalikan saja,” urai dia.

Terpisah, Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan secara matang segala kemungkinan terkait dampak aktivitas Gunung Merapi, termasuk jalan sepanjang delapan kilometer sudah diratakan dengan pasir dan batu. Tetapi ia berharap pengerasakan harus segera dilakukan.

Kepala Desa Glagaharjo, Suroto, menyatakan ronda malam masih terus dilakukan di tiga dusun yang masuk dalam KRB III. Sejauh ini warga sepenuhnya sudah memiliki kesiapsiagaan yang sudah mapan. “Kami masih mengharapkan agar jalur evakuasi segera diperbaiki,” ujarnya.

Berdasarkan data tiap desa, di Desa Glagaharjo masih ada 400 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di KRB III menghuni tiga dusun. Sedangkan di Kopeng, Desa Kepuharjo ada 32 KK dan Pangukrejo, Desa Umbulharjo terdapat 110 KK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya