JOGJA—Peran istana atau keraton di Nusantara dalam hal pernaskahan budaya dinilai cukup besar. Sayang, belum banyak penelitian yang dilakukan terkait hal itu.
Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Cabang Jogja, Sudibyo mengatakan, istana sejak berabad-abad lalu memegang peran sentral sebagai pusat kebudayaan dan kekuasaan di berbagai kerajaan Nusantara, seperti di Aceh, Palembang, Cirebon, Jogja, Surakarta, Buton dan Bima.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun menurut Sudibyo, semua itu masih dianggap sebagai warisan. “Sayang belum banyak yang meneliti berkaitan peran istana dalam pewarisan cagar budaya ini,” ujarnya dalam jumpa pers di Puro Pakualaman Jogja, Kamis (6/9).
Manassa akan mengangkat topik tersebut dalam pertemuan ilmiah Simposium Internasional XIV bertajuk Peran Istana dalam Tradisi Pernaskahan Nusantara yang akan diselenggarakan pada 11-13 September 2012 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri UGM.
“Berbagai pakar, peneliti, dan pengkaji naskah nusantara akan hadir baik yang dari dalam maupun luar negeri,” imbuh Dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UGM ini.
Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menjadi keynote speaker dalam seminar yang akan dihadiri sejumlah pakar dari Amerika Serikat, Thailand, Inggris, Singapura, Malaysia, Jerman dan Belanda. (ali)