SOLOPOS.COM - Edukasi dan pembinaan wawasan kebangsaan kepada warga Polokarto yang menjadi simpatisan Khilafatul Muslimin, di Pendopo Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Minggu (17/7/2022). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Polres Sukoharjo bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Kodim 0726/Sukoharjo melaksanakan kegiatan edukasi dan pembinaan wawasan kebangsaan kepada warga Polokarto yang menjadi simpatisan Khilafatul Muslimin.

Kegiatan tersebut bertajuk wawasan kebangsaan kapasitas masyarakat sipil dalam menjaga (keamanan dan ketertiban masyarakat) Kamtibmas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan yang  bertemakan Cinta (Negara Kesatuan Republik Indonesia) NKRI itu digelar di Pendopo Kecamatan Polokarto, Minggu (17/7/2022).

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukoharjo, Gunawan Wibisono, dalam sambutannya mengatakan wawasan kebangsaan tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat sipil dalam menjaga Kamtibmas.

“Karena ketentraman dan ketertiban adalah tanggung jawab kita semua, bukan tanggung jawab bapak polisi, TNI dan Kabupaten saja, tetapi tanggung jawab kita semua,” katanya.

Baca Juga: Belasan Kelompok Karawitan Siap Meriahkan Festival Gamelan Sukoharjo

Dia menegaskan kegiatan tersebut sebagai fasilitas serta ingin mengetahui secara benar, terkait apa yang masyarakat dengar dan ketahui tentang Khilafatul Muslimin.

“Jangan sampai masyarakat resah dengan kehadiran Khilafatul Muslimin. Kami di sini tidak untuk menghakimi, kami dari pemerintah melaksanakan tugas pembinaan,” tambahnya.

Terpisah, Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan kegiatan wawasan kebangsaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan pemberian wawasan terhadap warga Khilafahtul Muslimin.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sukoharjo Hari Ini: Cerah Berawan di Awal Pekan

“Mengingat pendiri organisasi tersebut pernah tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII). Sebagaimana diketahui NII ingin mendirikan negara agama dan mempunyai visi yang sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),” jelasnya.

Sehingga menurutnya, kelompok tersebut dianggap bertentangan dengan falsafah bangsa dan berpotensi memecah belah negara karena ingin mendirikan negara di atas negara.

Kegiatan itu dihadiri Dandim 0726/Sukoharjo yang diwakili oleh Danramil 11/Polokarto Kapten Inf. Bahrun, Kapolres Sukoharjo yang diwakili oleh Kapolsek Polokarto AKP Siswanto, Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukoharjo Gunawan Wibisono, Ketua MUI Kabupaten Sukoharjo Abdullah Faisol, Mundir Imam Syuhodo Kecamatan Polokarto, Ustaz Sholahuddin Sirizar, Camat Polokarto Heri Mulyadi, serta tamu undangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya