SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono (dua dari kanan), memeriksa kelengkapan kendaraan salah satu anggota wanita polisi Ditlantas Jateng dalam gelar pasukan Operasi Simpatik Candi 2017 di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (1/3/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Operasi Simpatik Candi 2017 digelar jajaran kepolisian guna menekan angka kecelakaan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Tingkat kecelakaan di Jawa Tengah (Jateng) tertinggi kedua di Indonesia. Tercatat, sepanjang 2016 ada 4.424 korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, saat memimpin gelar pasukan Operasi Simpatik Candi 2017 di lapangan Mapolda Jateng, Rabu (1/3/2017). Condro berharap dengan Operasi Simpatik Candi itu angka kecelakaan di Jateng bisa ditekan.

“Melihat data korban meninggal akibat kecelakaan di 2016 itu [4.424 korban jiwa], berarti ada 12 korban meninggal setiap harinya. Itu jumlah yang cukup tinggi,” tutur Kapolda dalam pidatonya.

Condro menambahkan Operasi Simpatik Candi 2017 digelar secara serentak di Indonesia selama 21 hari atau Rabu ini hingga 21 Maret nanti. Sasaran operasi ini adalah para pengendara yang melanggar lalu lintas, baik secara perilaku maupun kelengkapan administrasi maupun berkendara.

“Ketertiban dalam berkendara inilah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan, meminimalisir kecelakaan, dan menurunkan angka fatalitas,” beber Kapolda.

Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Herukoco, mengakui angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Jateng sepanjang 2016 tergolong sangat tinggi. Bahkan, tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas itu disebutnya merupakan yang tertinggi kedua di Indonesia setelah Jawa Timur (Jatim).

“Saya lupa angka-angka pastinya, tapi di Jateng tertinggi kedua di Indonesia. Yang pertama Jatim, kedua Jateng dan ketiga Jabar [Jawa Barat],” terang Herukoco.

Herukoco menambahkan ada beberapa hal yang menyebabkan kematian di jalanan. Selain jalan rusak, juga kedisiplinan masyarakat dalam berkendara.

“Seperti melanggar arus lalu lintas, berkendara tanpa menggunakan helm, menerobos traffic light. Itu semua yang perlu kita tertibkan dalam Operasi Simpatik Candi ini,” beber Herukoco.

Selain melakukan penertiban dalam berlalu lintas, dalam Operasi Simpatik Candi 2017 ini Herukoco juga meminta jajarannya melakukan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti melalukan perbaikan kerusakan jalan secara sementara.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya