SOLOPOS.COM - Ilustrasi perempuan sedih karena patah hati (Freepik).

Solopos.com, JAKARTA-Rasa kecewa kala tak lolos SNMPTN adalah merupakan hal wajar. Terlebih jika jurusan yang kita pilih adalah jurusan idam-idaman sejak lama.

Nah agar rasa kecewa karena tak lolos SNMPTN itu tak berkepanjangan, sebaiknya ketahui cara mengatasinya. Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Bagi sebagian besar pelajar di Tanah Air yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri, hari ini penentuan, apakah diterima atau harus mencoba lagi. Bahkan, sensasi harap-harap cemas jelang pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mungkin sudah dirasakan sejak beberapa hari lalu.

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan dari sekitar 500.000 peserta yang mengikuti SNMPTN tahun ini, lebih dari 110.000 di antaranya dinyatakan lolos SNMPTN.  Jika kamu tidak termasuk dalam daftar 110.000 yang lolos SNMPTN itu, tak usah berkecil hati.

Mendapati kenyatakan bahwa kita tidak lolos suatu seleksi seperti SNMPTN seringkali membuat down dan kecewa. Bahkan tangis bisa tumpah ketika mendapati fakta tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Segala upaya yang telah dikerahkan agar tembus ujian masuk perguruan negeri impian seolah sia-sia.

Merasa kecewa adalah hal yang wajar menurut psikolog Oktina Burlianti. “Semua orang akan merasakan kecewa jika usaha dan harapannya tidak terpenuhi,” ujar psikolog yang akrab disapa Ullie ini  seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin (22/3/2021).

Ullie mengatakan cara terbaik mengatasi kecewa adalah dengan lebih dulu menerima rasa tersebut. Kemudian memberi waktu pada diri sendiri untuk merasakan sedih dan kecewa itu.

Senada dengan yang dikatakan Oktina, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa kecewa karena tidak lolos seleksi masuk perguruan tinggi, seperti mengutip laman Us News:

1. Menyadari bahwa kecewa adalah hal yang lumrah

Langkah pertama adalah menerima kenyataan secara jujur bahwa kita saat ini belum berhasil. Mengabaikan rasa kecewa atau berpura-pura kondisi itu tidak memengaruhi kita malah akan berdampak di kemudian hari.

Setelah mampu meredakan kekecewaaan dan memahami bahwa rasa itu adalah hal yang normal dan wajar, move on atau melanjutkan hidup akan terasa lebih ringan. Selain itu, kamu akan bisa lebih jelas melihat aktivitas atau hal apa yang menarik di perguruan tinggi yang nantinya jadi tempatmu belajar.

2. Bertahan pada minat

Meski tak berhasil menuntut ilmu di universitas impian, ketahui bahwa tak ada yang bisa merampas hobby atau pun minat terhadap ilmu yang membuatmu bahagia. Aktif dalam berbagai organisasi kampus akan membantumu segera keluar dari rasa kecewa.

Selain itu, aktif dalam kegiatan kampus juga akan menambah wawasan serta jejaring yang tentunya berdampak positif bagi pengembangan diri.

3. Ketahui bahwa ada lebih dari satu perguruan tinggi yang cocok untukmu

Ketika keinginan kita hanya tertuju pada satu universitas atau perguruan tinggi, cenderung sulit untuk melihat peluang lainnya di saat tak lolos seleksi di universitas itu. Meski seolah universitas impian menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang sesuai untuk mencapai cita-citamu, perlu dipahami bahwa ada juga lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang punya kriteria serupa yang dapat membantumu meraih masa depan.

Bagi orangtua yang anak-anaknya tidak lolos SNMPTN, izinkanlah anak untuk menerima rasa kecewa karena tidak lolos SNMPTN tahun ini merupakan salah satu cara terbaik.

Dengarkan anak saat menumpahkan kesedihan tak lolos SNMPTN (ilustrasi/Freepik)
Dengarkan anak saat menumpahkan kesedihan tak lolos SNMPTN (ilustrasi/Freepik)

Berikut tujuh cara  agar orang tua dapat mendampingi anak menghadapi rasa kecewa kala tak lolos SNMPTN:

1. Menerima dulu rasa kecewa anak;

Baca Juga: 8 Seleb Indonesia Ini Akui Lakukan Operasi Hidung, Siapa Saja?

2. Jelaskan pada anak bahwa hal yang wajar jika dia merasa kecewa karena sudah berusaha dan berharap;

3. Beri anak waktu untuk merasa sedih dan kecewa;

4. Tanyakan kepada anak: Apa yang bisa mama/papa lakukan untuk membuatmu merasa lebih baik?;

5. Jika anak ingin bercerita, dengarkan ceritanya tanpa menghakimi;

6. Jika anak ingin sendiri, beri dia waktu;

7. Jika emosi anak sudah reda, baru ajak bicara tentang pilihan-pilihan alternatif dan rencana ke depan.

 



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya