SOLOPOS.COM - General Manager (GM) Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Aryono Hendro Malyanto. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, MAGELANG – General Manager (GM) Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Aryono Hendro Malyanto, mengungkapkan alasan wisatawan atau pengunjung belum diizinkan naik ke area Candi Borobudur hingga saat ini. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Candi Borobudur hanya diizinkan berada di area bawah atau kawasan pelataran.

Aryono mengaku kebijakan terkait pelarangan naik ke area Candi Borobudur menjadi kewenangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tinggi (Kemendikbudristek). Menurutnya, regulasi itu diterapkan demi menjaga kelestarian bangunan candi yang masuk dalam 7 keajaiban dunia itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebelum pandemi itu [2019], iya [masih diperbolehkan sampai ke area Candi Borobudur]. Terus tutup [tidak diperbolehkan]. Alasan pertama karena pandemi. Ini pandemi sudah longgar, tapi belum boleh. Mungkin demi mengedepankan pelestarian,” jelas Aryono kepada Solopos.com, Selasa (17/5/2022).

Kendati demikian, Aryono berharap Kemendikbudristek segera memberikan kepastian kapan wisatawan diizinkan naik ke area Candi Borobudur. Selain itu, pemerintah harus segera mengatur regulasi atau syarat bagi pengunjung yang diizinkan naik ke area candi.

Disinggung tentang adanya kejadian vandalisme di area Candi Borobudur menjadi penyebab wisatawan belum diizinkan naik, Aryono tidak menampik hal itu. Meski demikian, ia mengklaim aksi vandalisme di area Candi Borobudur minim terjadi.

Baca juga: Wisata ke Candi Borobudur, Pengunjung Keluhkan Ini

“Mungkin itu ada [corat-coret candi], tapi saya rasa presentasinya tidak besar. Kami juga sudah melakukan antisipasi dan memberikan imbauan di depan [pintu masuk],” jelasnya.

Selain itu, Aryono mengaku pengunjung yang masuk kompleks Candi Borobudur juga tidak diizinkan membawa alat tulis seperti spidol maupun cat semprot. Meski demikian, ia tidak menampik masih ada wisatawan yang tidak mengindahkan aturan itu.

“Meski sudah diimbau, tapi masyarakat kan sifatnya macam-macam. Pasti ada yang melanggar satu [orang]. Maka itu [regulasi] bagaimana aturannya harus clear, agar semua bisa ikut menjaga kelestarian Candi Borobudur. Makanya, kami juga masih menunggu aturan dari Kemendikbudristek ini,” jelasnya.

Baca juga: Foto-Foto Kirab Perayaan Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur mengaku kecewa karena tidak diizinkan naik ke area candi. Padahal, mereka mengaku sudah berkunjung jauh-jauh untuk menikmati suasana di area Candi Borobudur.

“Jauh-jauh dari rumah, niat pengin sampai puncak, tapi malah enggak boleh. Jadi agak kecewa, soalnya kan jauh-jauh ke sini. Enggak tahu informasinya, baru tahunya di sini. Sepertinya sosialisasinya kurang,” ujar seorang wisatawan asal Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Dita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya