SOLOPOS.COM - Seorang pekerja di peternakan ayam saat mengambil telur di Dusun Tawangsari, Desa Ngenden, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jumat (26/8/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Harga telur ayam di tingkat peternak Boyolali mencapai Rp27.000 per kilogram (kg). Harga ini lebih tinggi dibanding tiga pekan lalu yang berkisar di angka Rp20.000 – Rp22.000 per kilogram.

Salah satu peternak ayam petelur di Dusun Tawangsari, Ngenden, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Yuli Purnomo, mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan harga telur ayam tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penyebabnya yang pertama harga pakan yang menjulang tinggi. Kedua, populasi ayam berkurang banyak. Kemudian, harga bibit ayam juga mahal. Kemudian ada Program Keluarga Harapan (PKH) pemerintah,” terang dia saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (26/8/2022).

Ia menjelaskan PKH dari pemerintah dapat membuat harga tinggi karena permintaan atau demand barang naik sedangkan populasi ayam berkurang. Padahal, sejak empat bulan lalu populasi ayam berkurang akibat harga pakan yang tinggi. Bahkan, Yuli mengaku populasi ayam di kandangnya berkurang 40 persen dari jumlah semula.

“Populasi berkurang karena waktu itu kenaikan harga pakan tapi harga telur ayam turun drastis. Itu benar-benar titik terendah karena telur enggak sampai Rp20.000 per kilogram, paling Cuma Rp14.000 – Rp15.000 per kilogram. Sedangkan harga pakan naik dari Rp5.500 jadi Rp7.500 per kilogram,” kata dia.

Baca juga: Harga Telur di Wonogiri Meroket, Peternak Ayam Petelur: Sangat Wajar!

Ia mengatakan kenaikan harga pakan tersebut termasuk tinggi karena biasanya kenaikan tertinggi harga pakan mencapai Rp500 per kilogram. “Harapannya ada upaya untuk menstabilkan harga pakan. Jadi peternak tidak terlalu berat dan harga nanti naiknya tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota, Kamti, mengatakan harga telur ayam pada Jumat turun Rp500 per kilogram. Ia mengungkapkan harga telur biasanya naik Rp1.000 hingga Rp2.000. Namun, ia heran mengapa jika turun harga pasti dengan jumlah yang kecil.

“Hari ini harga telur ayam turun sedikit jadi saya jualnya kalau eceran masih Rp30.000 per kilogram. Biasanya orang beli setengah kilo atau seperempat, kan saya susah menghitungnya kalau hanya turun Rp500 per kilogramnya. Nanti Rp29.500 dibagi dua dan empat, susah hitungnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya