SOLOPOS.COM - Ilustrasi SIM (halopolisi.com)

SIM di Bantul terus diburu warga, akibatnya Polres kewalahan

Harianjogja.com, BANTUL-Terus meningkatnya jumlah pemohon STNK baru dan perpanjangan membuat pihak Satlantas Polres Bantul kewalahan. Penumpukan antrean yang paling sering terjadi adalah di loket identifikasi.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Diakui oleh Kanit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Satlantas Polres Bantul Ipda Sutrisno, hingga kini jumlah pemohon STNK dan SIM, baik yang baru maupun perpanjangan, terus meningkat. Dalam sehari, ia mengaku, bisa melayani peregistrasian lebih dari 1.000 lembar STNK. Sedangkan untuk SIM, pihaknya mengaku bisa melayani lebih dari 250 orang pemohon.

Penumpukan antrean untuk perpanjangan SIM, lanjutnya, memang kerap terjadi pada loket identifikasi. Pasalnya, pelayanan di loket tersebut hanya bisa dilakukan dengan menggunakan satu unit mesin. Padahal, jika melihat tingginya animo masyarakat terhadap kesadaran mengurus surat-surat kendaraannya, jelas satu unit mesin sangat tidak efektif.

Belum lagi, peraturan yang saat ini berlaku, sidik jari untuk keperluan SIM itu, dilakukan dengan menggunakan sidik 10 jari. “Tapi nyatanya, Polres Bantul memang hanya punya satu unit alat saja. Berbeda dengan wilayah Sleman dan Kota Jogja. Padahal, pemohonnya jelas jauh lebih banyak di Bantul,” katanya kepada wartawan, Selasa (26/8/2015).

Sementara untuk pengurusan STNK, pihaknya memang berupaya untuk jemput bola. Selain menyiapkan pelayanan di Sistem Manunggal Satu Atap (SAMSAT), pihaknya juga mencoba memfasilitasi masyarakat melalui SAMSAT pembantu.

Salah satunya yang akan dilaunching oleh Satlantas Polres Bantul adalah SAMSAT Pembantu di kawasan Srandakan. Dikatakan oleh Satlantas Polres Bantul AKP Supriantoro, SAMSAT Pembantu ini akan mulai dioperasikannya pada awal September mendatang.

Ia berharap, keberadaan SAMSAT Pembantu yang akan ditempatkannya di kompleks Bank Pembangunan Daerah (BPD) Srandakan tersebut bisa menambah jumlah pemohon perpanjangan STNK.

Pasalnya, dari hasil evaluasi yang dilakukannya, para pemohon STNK yang selama ini berada di kawasan Bantul barat memang enggan jika harus mengurusnya di kantor SAMSAT lainnya. Pasalnya, lokasi kantor SAMSAT yang ada memang terbilang di tengah kota.

“Jadi saya harap dengan adanya SAMSAT Pembantu di Srandakan ini bisa memfasilitasi masyarakat yang lokasi domisilinya di daerah sana,” kata Supriyantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya