SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Komisi Penyiaran Indonesia menghentikan sementara program infotainmen ‘Silet’ di  RCTI mulai hari ini Selasa (9/11), karena dinilai membuat warga sekitar Merapi panik dan terganggu secara psikologis.

“Akibat sebuah tayangan di salah satu stasiun televisi yang menayangkan informasi yang ada tayangan ‘Silet’, kita mendapatkan kabar di Nanggulan (sebuah kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) tim relawan dan SAR harus mengurus secara swadaya 550 orang pengungsi yang terganggu akibat tayangan di media Silet. Padahal daerah Nanggulan itu jauh dari Merapi,” ungkap ketua KPI Pusat, Dadang Rahmat Hidayat saat jumpa pers di Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Gedung Bapeten Jl Gajah Mada 8, Jakarta Pusat, Senin (8/11).

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Dadang menambahkan, “Begitu besar pengaruh yang diakibatkan oleh media terutama media elektronik. Makanya diharapkan media bisa memperhatikan akurasi media dan bisa membantu menyelesaikan masalah.”

Akibat pemberitaan itu ‘Silet’ mendapat sanksi dari KPI dan mulai Selasa (9/11) tayangan ‘Silet’ dihentikan untuk sementara waktu, sampai pemerintah mencabut status Siaga Merapi.

Namun KPI tetap menghargai iktikad baik dan permintaan maaf yang disampaikan ‘Silet’ lewat running text RCTI.

“Permintaan maaf itu kita hargai, tapi itu bisa jadi pertimbangan. Tapi tetap mereka memberikan informasi yang sifatnya tidak benar yang memberikan dampak psikologis kepada korban,” tukasnya.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya