SOLOPOS.COM - sejumlah warga Korea Selatan menonton tayangan peluncuran roket Korea Utara beberapa bulan lalu. (yahoonews)

sejumlah warga Korea Selatan menonton tayangan peluncuran roket Korea Utara beberapa bulan lalu. (yahoonews)

NEW YORK – Dewan Keamanan (DK)PBB segera menggelar rapat darurat, menyusul peluncuran roket jarak jauh Korea Utara (Korut) yang diklaim sukses, Rabu (12/12/2012). Sementara, sejumlah negara mengecam keras peluncuran roket Korut tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu agenda rapat darurat DK PBB tersebut adalah untuk membahas tindakan tegas, termasuk sanksi, terhadap Korut. “Pemerintah Jepang dan Amerika telah meminta digelar rapat DK yang akan digelar Rabu,” ujar seorang diplomat Barat yang enggan disebut namanya, seperti dilansir yahoonews.

Menurut diplomat tersebut, kemungkinan rapat digelar sekitar pukul 11.00 waktu Amerika Serikat (AS). Diprediksi, rapat tersebut membahas “reaksi keras” atas peluncuran roket Korut.

Secara terpisah, juru bicara Jepang, Osamu Fujimura, membenarkan permintaan rapat DK PBB tersebut. Menurutnya, utusan Jepang di PBB telah menelepon langsung presiden DK PBB, yakni Maroko, untuk meminta “rapat darurat” dalam menyikapi peluncuran roket Korut.

Pekan lalu, sejumlah diplomat anggota DK PBB dan perwakilan negara lain telah menggelar pertemuan awal menjelang peluncuran roket Korut. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah negara seperti Jepang, AS dan Korea Selatan (Korsel), sepakat DK PBB meningkatkan sanksi terhadap Korut.

Bahkan mereka mendorong diterapkannya sanksi yang sama beratnya seperti yang diterapkan bagi Iran. Jika hal itu terjadi, sanksi baru terhadap Korut bisa meliputi penambahan daftar institusi finansial, lembaga maupun inidividual yang aset-asetnya dibekukan.

Peluncuran roket Korut itu sendiri menuai reaksi keras dari sejumlah pihak. Menyusul Jepang, Korsel dan Inggris mengecam keras aksi peluncuran roket tersebut.

Pemerintah Korsel menilai aksi Korut tersebut mengancam stabilitas Semenanjung Korea maupun dunia. Selain itu, juga dengan terang-terangan telah melanggar resolusi DK PBB yang melarang negara komunis tersebut untuk melakukan uji coba rudal maupun roket.

“Pemerintah kami bersama dengan komunitas internasional mengecam keras Korut karena telah mengabaikan peringatan berulang kali untuk menghentikan peluncuran dan justru melakukan tindakan yang sangat provokatif itu,” ujar Menlu Korsel Kim Sung-Hwan.

Reaksi keras juga disampaikan oleh Menlu Inggris William Hague. Mengingat aksi Korut ini telah melanggar Resolusi DK PBB, Hague menyatakan Pihaknya akan berkonsultasi lebih lanjut dengan mitranya di PBB untuk menentukan langkah selanjutnya terhadap Korut.

“Sangat penting bagi Korut untuk menahan diri dari aksi provokatif dan memilih langkah konstruktif menuju denuklirisasi demi menjaga perdamaian dan stablitas Semenanjung Korea,” tandasnya.

Melalui kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), otoritas Korut mengklaim peluncuran roket yang terdiri atas tiga bagian bernama Kwangmyongsong-3 atau Shining Star-3 tersebut berjalan sukses dan misi penempatan satelit pada orbit di luar angkasa berhasil dilakukan. Roket ini diklaim membawa satelit pemantau bumi, yang akan ditempatkan di orbit yang ada di luar angkasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya