SOLOPOS.COM - Para pimpinan parpol dari perwakilan empat parpol berpose bersama menunjukkan kesepakatan untuk meramaikan Pilkada 2020 di Rumah Makan Ayam Bandung Sragen, Minggu (22/9/2019). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak mendukung pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto (Yuni-Suroto) dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Sragen 2020 dipuji.

Sikap PKS di Pilkada Sragen diapresiasi politikus senior Sragen, Rus Utaryono. Mantan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sragen itu menilai PKS “tidak terjual” di tengah eforia “belanja” rekomendasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Apresiasi dan penilaian Rus Utaryono tersebut disampaikan kepada Solopos.com dalam pesan singkatnya lewat WhatsApp, Kamis (30/7/2020).

Duh, Pengelola Madiun Umbul Square Utang ke Bank untuk Beli Pakan Satwa

Yuni-Suroto merupakan pasangan petahana yang diusung PDIP bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan secara de facto Partai Golkar di Pilkada Sragen.

“Saya mengapresiasi tiga opsi PKS dalam Pilkada Sragen yang tidak mendukung pasangan Yuni-Suroto. Sikap PKS itu meneguhkan sebagai partai yang punya integritas politik di tengah eforia ‘belanja’ rekomendasi. PKS tidak ikut di dalamnya alias ‘no sale’. Secara subtansi parpol dan aktivis parpol itu semestinya menyelamatkan proses demokratisasi di Sragen yang terlihat jelas di depan mata,” ujar Rus.

Cerita di Balik Ratusan Korban Longsor di Tirtomoyo Wonogiri Tolak Relokasi

Halangi Putra Terbaik Sragen Berkompetisi

Mantan legislator DPRD Sragen itu menilai saat ini ada pihak dengan syahwat besar membangun oligarki kekuasaan di Pilkada Sragen. “Dengan menghabiskan parpol menjadi satu koalisi maka habis pula potensi putra terbaik Sragen untuk ikut dalam kontestasi politik itu,” ujarnya.

Rus melihat kecenderungan politik di Pilkada Sragen ini menunjukkan pihak-pihak yang bersangkutan merasa takut untuk bertempur head to head dengan penantang sehingga rekomendasi parpol diborong agar tidak ada kesempatan bagi yang lain untuk maju.

Batu Misterius Watu Sigong Klaten Mau Dijadikan Destinasi Wisata, Ini Gambarannya

Dia berpendapat kekhawatiran tersebut berangkat dari fakta bahwa rezim sekarang minim prestasi. “Lihat data dan statistik prestasi selama lima tahun terakhir. Penghargaan dan prestasi jauh di bawah pemimpin periode sebelumnya. Misalnya, apa yang dilakukan Pemkab terhadap Kota Sragen? Selama lima tahun hanya membuat tugu gading di Alun-alun,” katanya.

Harga Emas Naik Lagi, Akankah Cetak Rekor Baru Lagi?

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak terpancing dengan penilaian sinis tersebut. Yuni, sapaan akrabnya, justru menyampaikan ucapan terima kasih atas kritikan tersebut untuk membangun Sragen yang lebih baik.

“Terima kasih untuk kritikan yang membangun. Itu tandanya kita mempunyai cita-cita yang sama untuk membangun Sragen lebih baik. Mari gotong-royong bersama! Kita wujudkan bersama! Semua [parpol] punya hak untuk mendukung atau tidak mendukung,” ujar salah satu kontestan Pilkada Sragen itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya