SOLOPOS.COM - Contoh tampilan situs Sigab milik BNPB. Situs ini masih dalam pengembangan sebagai penunjang kesiapan penanggulangan dan penanganan bencana. (sigab.bnpb.go.id)

Bandung (Solopos.com) – Penanggulangan atau penanganan bencana di suatu daerah membutuhkan data-data mengenai kondisi penduduk dan kelengkapan fasilitas yang dimiliki daerah tersebut. Untuk mempermudah penyediaan informasi tersebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini memiliki situs kesiapsiagaan bencana yang beralamat di sigab.bnpb.go.id.

SIGAB -- Contoh tampilan situs Sigab milik BNPB. Situs ini masih dalam pengembangan sebagai penunjang kesiapan penanggulangan dan penanganan bencana. (sigab.bnpb.go.id)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Situs yang kini masih dalam tahap pengembangan ini sekarang sedang dilengkapi, salah satunya dengan penyelenggaraan sosialisasi dan bimbingan teknis yang diikuti 12 BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota/Kabupaten se-Jawa Barat untuk mengisi Situs Sistem Informasi Kesiapsiagaan Bencana (Sigab) BNPB, Senin (24/10/2011). “Aplikasi Sigab ini berguna sebagai informasi bagi Pemerintah Pusat dan daerah dalam upaya pencegahan dan kesiapan untuk penanggulangan bencana,” kata Kepala Humas BNPB, Sotopo Purwo Nugroho.

Menurutnya, BNPB sudah mengadakan survei di tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur untuk aplikasi Sigab sehingga jika terjadi bencana sudah diketahui, jumlah penduduk, evakuasi pengungsi, peta perumahan, sekolag rumah sakit dan lainnya guna mempermudah penanggulangan. Sutopo melanjutkan, dari 497 kota/kabupaten di Indonesia baru 365 yang membentuk BNPB dandi Jawa Barat baru 12 Kota/kabupaten yang sudah membentuk BPBD

“Padahal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah kota dan kabupaten untuk membentuk BPBD dan itu wajib dibentuk karena perintah Undang-undang, namun masih sedikit yang membentuk BPBD termasuk Kota Bandung,” ujar Sutopo. Menurut Sutopo, bagi daerah yang belum membentuk BPBD resikonya tidak akan mendapat dana rekonstruksi dan rehab dari BNPB Pusat. “Bandung sangat rawan bencana karena ada gunung, kiriman tsunami dari daerah selatan dan sesar Lembang,” ujar Sutopo.

Ia menjelaskan, di Jawa Barat ada 26 kota/kabupaten seluruhnya masuk rawan bencana khususnya Garut dan Cianjur dam bencana berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup akan menimbulkan kemiskikan, sehingga harus ada BPBD untuk mengatasinya.

Sutopo menambahkan, bencana di Indonesia ada 13 macam yang ditangani BNPB di antaranya gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, longsor, puting beliung, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, gagal teknologi dan , wabah penyakit. “Di Indonesia hanya Kalimantan yang bebas bencana gempa dan tsunami tetapi bencana banjir dan asap cukup rawan,” ungkap Sutopo.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya