"SIEM Harus Digelar di Solo"

Supriyanto (dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kalangan anggota DPRD Solo menegaskan penyelenggaraan Solo Internasional Ethnic and Contemporary Music (SIEM) harus di Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penegasan para legislator menyikapi kabar yang menyebutkan penyelenggaraan SIEM akan dilakukan di kompleks pabrik gula di Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya Jumat (22/6/2012). “Harus di Solo,” katanya.

Supriyanto yang merupakan legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu mengusulkan penyelenggaraan SIEM di sisi utara Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Kasunanan Surakarta. Menurutnya Alkid paling representatif sebagai tempat penyelenggaraan SIEM yang sebelumnya dijadwalkan di Taman Balekambang. Alkid memenuhi persyaratan dari segi daya tampung penonton, aksesibilitas dan nilai historis.

Supriyanto juga menegaskan panitia penyelenggara harus bekerja keras supaya SIEM bisa digelar sesuai jadwal. Supaya kepercayaan yang selama ini diperoleh dari kalangan budayawan, seniman, musisi dan para peserta tidak luntur. “Lucu, bila tempat penyelenggaraan SIEM di Colomadu. Alkid sangat realistis jadi pilihan merujuk pendeknya waktu,” imbuhnya.

Pendapat senada disampaikan anggota Komisi IV DPRD Solo, Reny Widyawati. Menurut dia alternatif tempat di Solo untuk penyelenggaraan SIEM sangat banyak. Salah satunya Alkid yang harga sewanya lebih terjangkau ketimbang Alun-alun Pura Mangkunegaran. “Namanya saja SIEM ya pasti di Solo. Berbeda lagi bila tempat penyelenggaraannya di Colomadu namanya bisa Kiem [Karanganganyar Internasional Ethnic and Contemporary Music],” tuturnya.

Sementara Ketua DPRD Solo, YF Sukasno menyatakan penyelenggaraan SIEM bisa di mana saja syaratnya tidak boleh menimbulkan reaksi kontra atau penolakan.