SOLOPOS.COM - Salah satu pergelaran pada SIEM 2010 lalu. (dok)

Salah satu pergelaran pada SIEM 2010 lalu. (dok)

Memasuki perhelatannya yang keempat, gaung Solo International Ethnic Music (SIEM) semakin terasa di ranah internasional. Hingga Kamis (16/2), sebanyak 37 delegasi asing sudah menawarkan diri untuk tampil di ajang yang akan dihelat pada 4-8 Juli di Taman Balekambang ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua tim produksi SIEM 2012, Putut H Pramana, saat berbincang dengan Solopos.com di Griya Solopos, Kamis, mengatakan animo delegasi asing terhadap SIEM terus meningkat tiap tahunnya. Bahkan, kini pihaknya menerima tawaran 37 delegasi asing untuk memeriahkan SIEM 2012. “Disadari atau tidak, brand SIEM sudah merasuk hingga tingkat internasional. Jika dulu kami masih nyari delegasi untuk tampil, kini malah sebaliknya,” ucap dia.

Meski banyak dilamar, pihaknya mengaku tetap selektif dalam menyaring penampil. Untuk kali ini, pihaknya menggandeng etnomusikolog kawakan, Rizaldi Siagian, dan seniman legendaris, Rahayu Supanggah, sebagai kurator SIEM 2012. “Saat ini, sudah ada lima delegasi asing yang sudah fix tampil, di antaranya Kolombia, India dan Amerika. Sementara 10 sisanya masih akan kami godok lagi kelayakannya,” kata Putut.

Slank

Di samping menyuguhkan delegasi asing, SIEM 2012 siap menyajikan penampilan seniman dalam negeri. Diungkapkan Putut, salah satu band legendaris Indonesia, Slank, telah konfirmasi untuk tampil dalam ajang yang bertema Kereta Kencana Musik Dunia itu. “Mungkin banyak yang bertanya kenapa kami memilih Slank. Di mata kami, Slank memiliki ideologi yang selaras dengan semangat SIEM. Kami ingin menanamkan kalau SIEM itu multiperspektif, tak melulu dilihat segi musikalnya saja.”

Terkait konsep panggung, pihaknya akan menggarapnya secara visual dan musikal. Dipaparkan Putut, jalan menuju pintu gerbang Taman Balekambang akan dikonsepnya menjadi lorong budaya yang atraktif dan kontemplatif. “Di sana akan ada angklung Banyuwangi dan musik daerah lain yang menyapa pengunjung sebelum memasuki panggung,” terangnya.

Dengan perhelatannya yang telah memasuki keempat kali, pihaknya berharap SIEM tak sekadar menjadi hiburan budaya bagi masyarakat. “Lebih dari itu, kami ingin SIEM bisa menumbuhkan edukasi dan ekonomi kreatif masyarakat,” pungkas dia.

(JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya