SOLOPOS.COM - Anggoro Widjojo, tersangka kasus suap proyek SKRT Kemenhut. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Direktur PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo mengaku kesal terhadap mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat kaban. Menurutnya, semasa menjabat MS Kaban dianggap lamban menyetujui proyek revitalisasi sistem komunikasi radio terpadu (SKRT).

“Terus terang saja di sidang ini saya kurang respek sama Pak Kaban karena dia pengecut nggak berani dia. Padahal SKRT diperlukan di kehutanan, jadi dia menteri yang cari selamat, SKRT jadi mubazir sekarang,” ujar Anggoro saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (11/6/2014).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Anggoro mengatakan, alasan dirinya berpersepsi demikian bermula ketika dia menemui MS Kaban yang kala itu menjabat Menteri Kehutanan. Saat itu Anggoro berniat meminta bantuan Kaban untuk menyetujui anggaran proyek revitalisasi SKRT.

“Kesana, saya lapor sama Pak Kaban, Pak saya dari Masaro Motorolla minta izin minta wktu untuk menghadap bapak melaporkan soal proyek SKRT,” ujarnya.

Namun ternyata menurutnya, Kaban menanggapi dingin permintaan tersebut. Anggoro disarankan membuat surat mengenai keluhannya terkait proyek SKRT. “Saya akan tangani sebagaimana mestinya,” kata Anggoro meniru perkataan Kaban.

Dalam persidangan Anggoro mengaku kecewa dengan Kaban . Apalagi Anggoro pernah ikut berusaha mencari pinjaman lunak ke luar negeri untuk membiayai program ini. “Kami usahakan cari soft loan setengah mati jungkir balik,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya