SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI--Sidang Paripurna yang digelar dengan agenda Reses I tahun 2012,  Rabu (28/3/2012) malah jadi ajang penolakan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dari beberapa fraksi di DPRD Wonogiri.

Fraksi PDIP dan PKS secara terang-terangan menolak rencana kenaikan BBM. “Rencana kenaikan BBM mematikan masyarakat karena diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok. Bantuan pemerintah pusat dengan RP150.000 per KK miskin seolah-olah dapat membantu masyarakat. Tapi itu bukan solusinya,” kata juru bicara Fraksi PDIP, Soetarno SR saat membacakan pandangan fraksi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia menegaskan fraksinya tetap menolak dan mengecam rencana kenaikan BBM per 1 April 2012. Fraksinya pun menyuarakan hal itu karena banyak menerima keluhan adri masyarakat. Ia berharap hal itu mampu menjadi referensi bagi pemerintah pusat untuk mencari solusi agar tidak memberatkan masyarakat.

Sementara Fraksi PKS juga menyuarakan hal serupa. Seperti disampaikan Abdullah Rabbani saat membacakan hasil Reses I saat rapat paripurna.

“Rencana kenaikan BBM meresahkan masyarakat dan kami menolak rencana itu. Subsidi adalah hak rakyat. Jika dicabut, itu merupakan sebuah pengkhianatan,” tegasnya.

Sebab rencana kenaikan BBM telah diikuti kenaikan harga bahan pokok dan bahan bangunan yang dikhawatirkan memicu gejolak di masyarakat. Ia pun berharap ada solusi lain yang lebih baik selain menaikkan harga BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya