SOLOPOS.COM - Ahli Patologi Forensik dari Australia, Beng Ong (kedua kanan) menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (5/9/2016). Sidang tersebut menghadirkan dan mendengarkan keterangan saksi yakni Ahli Patologi Forensik dari Australia, Beng Ong. (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga).

Sidang es kopi bersianida ke-23 menghadirkan saksi ahli toksikologi asal  Michael Robertson.

Solopos.com, JAKARTA —  Sidang kopi bersianida pembunuhan Wayan Mirna ke-23, Rabu (21/9/2016), menghadirkan saksi ahli toksikologi Australia, Michael Robertson, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saksi ahli toksikologi MIchael Robertson sudah berpengalaman selama 25 tahun. Saksi ahli awalnya memaparkan pengertian sianida. Sianida merupakan racun keras yang memengaruhi tubuh manusia.

Tetapi sianida juga dapat ditemukan secara normal di dalam tubuh karena makanan, paparan sumber lain dari luar dan pekerjaan. Jadi kadar sianida di dalam tubuh manusia tergantung berapa banyak atau berapa lama terpapar racun tersebut.

Sianida dapat menyebabkan kematian. Pada orang meninggal karena menghirup sianida, maka sianida akan berada di paru-paru, hati dan darah. Bila sianida masuk ke dalam mulut, maka sianida dalam jumlah besar akan masuk melalui hati, lambung, dan darah. Kadar sianida rendah bisa terdeteksi melalui air seni.

Cara sianida menyebabkan kematian, mencegah organ tubuh seperti paru-paru mendapatkan oksigen. Sianida akan terdeteksi setelah masuk ke dalam tubuh. Sianida bisa menyebabkan manusia mual, muntah, kejang, koma dan akhirnya meninggal dunia.

Kadar sianida rendah terdeteksi melalui air seni meski mengalami kematian secara cepat. Dalam dokumen yang diberikan, Robertson menganggap adanya sianida di dalam tubuh Mirna terbentuk setelah kematian. Sianida di lambung tidak bisa membuktikan Mirna meninggal karena diracun.

“Satu-satunya sianida hanya dijumpai di lambung, jika disebabkan oleh perubahan setelah kematian, tidak ada bukti toksikologi masuknya sianida lewat mulut,” kata Roberson.

Saksi ahli Australia itu juga mempertanyakan dan meragukan rekontruksi uji coba sianida sebelumnya karena mengabaikan beberapa fakta.  Jejak sianida harusnya ada di lambung, hati, darah dan otak atau ke seluruh tubuh. Sianida harus sampai ke jantung agar bisa menyebabkan kematian, tapi sianida tidak ditemukan di organ-organ tubuh tersebut.

Sianida bisa ditemukan melalui lambung bila masuk melalu mulut dan bisa ada di paru-paru bila terhirup melalui saluran pernapasan. Tapi sianida ada lambung tiga hari setelah kematian Mirna. Beberapa makanan mengandung sianida dan bakteri di dalam tubuh bisa mengandung sianida.

Tapi ia tak bisa memastikan mengapa sianida bisa masuk ke dalam tubuh. Tapi saksi ahli memastikan tidak ada sianida yang masuk melalui mulut Mirna karena tidak ditemukan di darah, otak, paru-paru dan jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya