Solopos.com, BOYOLALI–Makanan kedaluarsa masih dijual di salah satu swalayan di Kabupaten Boyolali. Hal itu diketahui saat tim terpadu Pemkab Boyolali melakukan inspeksi mendadak (sidak) peredaran makanan dan minuman yang menyasar sejumlah pasar modern dan pasar tradisional di kawasan kota Boyolali, Jumat (11/7/2014).
Dalam sidak tersebut, tim terpadu Pemkab yang antara lain terdiri atas unsur Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dibagi menjadi dua.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Satu tim mendatangi Pasar Kota Boyolali, sedangkan tim lainnya mendatangi beberapa pasar modern, di antaranya swalayan atau supermarket dan minimarket.
Selain makanan kadaluarsa yang masih dipasang di tempat pajangan, tim juga menemukan beberapa produk makanan atau minuman yang kemasannya rusak, penyok, bahkan berlubang.
Atas temuan tersebut, tim mendata makanan tersebut karena dinilai membahayakan kesehatan konsumen. Petugas juga langsung memerintahkan manajemen supermarket atau swalayah tersebut untuk segera menarik dari tempat pajangan agar tidak terbeli oleh konsumen.
“Termasuk tidak memajang makanan atau minuman yang kemasannya rusak, penyok dan tidak layak, supaya tidak terbeli oleh konsumen,” tegas Anik Sulistyowati, Kasi Farmasi, Makanan, dan Minuman Dinkes Boyolali, saat sidak, Jumat.
Selain itu, Anik juga mengimbau kepada manajemen supermarket atau swalayan tersebut agar menata produk-produk yang dijual secara tepat. Misalnya, pencantuman harga yang sesuai penempatan produknya.
“Untuk menghindari konsumen terkecoh dengan keterangan harga dari produk yang akan mereka beli,” tambahnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
