SOLOPOS.COM - Rombongan legislator Komisi IV DPRD Solo ketika mengecek pembelajaran tatap muka di SMPN 3 Solo dan SMPN 4 Solo, Selasa (23/3/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Komisi IV DPRD Solo mengungkap banyak orang tua siswa yang tak tega anak mereka ikut belajar tatap muka di sekolah. Seperti diketahui, 23 sekolah jenjang SMP di Solo mulai menggelar pembelajara tatap muka (PTM) pada pekan ini.

Guna mengawasi jalannya PTM tersebut, rombongan legislator Komisi IV DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMPN 3 dan SMPN 4 Solo, Selasa (23/3/2021) pagi. Rombongan wakil rakyat yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Solo, Putut Gunawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka diterima Kepala SMPN 3 Solo, Paryanti, dan Kepala SMPN 4 Solo, Wuryanti. Mereka melihat langsung pembelajaran tatap muka dalam ruang kelas.

Baca Juga: Pusat Judi Dadu di Belakang Tirtonadi Solo Pindah, Ini Kata Lurah Gilingan

Menurut Gunawan, secara umum kegiatan belajar tatap muka SMP Kota Solo berjalan dengan baik. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat dengan pembatasan jumlah siswa per kelas dan pengaturan jarak duduk antarsiswa 1,5 meter.

“Prokes diterapkan dengan ketat dan penataan ruang sedemikian rupa. Jadi satu kelas diisi hanya 12-14 anak. Jarak duduk anak-anak lebih dari 1,5 meter. Secara umum prosesnya berjalan dengan cukup baik,” ujarnya.

Namun, Putut mencatat satu permasalahan yang dihadapi terkait program pembelajaran tatap muka. Sebab masih ada sebagian orang tua atau wali murid yang enggan mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran di sekolah.

Baca Juga: Uji Coba PTM di Wonogiri Jadi Rujukan di Karanganyar dan Sragen

Di SMPN 3 Solo dari seluruh formulir izin belajar tatap muka yang dibagikan, hanya 25 persen yang dikembalikan oleh orang tua. Sedangkan di SMPN 4 Solo, ada 50 persen formulir izin pembelajaran tatap muka yang dikembalikan.

Perlu Sosialisasi

“Formulir izin dari orang tua yang bermaterai hanya sebagian yang masuk. Nah ini yang kemudian masih menjadi kendala bersama. Masih banyak orang tua yang belum tega melepaskan anak ikut tatap muka,” terangnya.

Atas dasar temuan tersebut Putut menilai masih perlunya sosialisasi pembelajaran tatap muka kepada wali murid ke depannya. Termasuk sosialisasi tentang penerapan prokes secara ketat selama pembelajaran dilakukan.

Baca Juga: PTM SD di Lereng Merapi Boyolali, Siswa Semangat Masuk Sekolah 3 Jam

“Selebihnya saya kira memang secara umum juga masih menunggu angka statistik menurunnya kasus Covid-19. Masyarakat masih menunggu informasi. Terutama yang sekolah swasta, partisipasi rendah,” urainya.

Sedangkan Kepala SMPN 3 Solo, Paryanti mengatakan belajar tatap muka diawali dengan assesment kesediaan orang tua murid untuk mengikutsertakan anak mereka. Assesment dilakukan dengan formulir bermaterai.

“Formulir bermaterai harus diisi bahwa orang tua siswa mengizinkan siswa ikut proses belajar tatap muka. Tetapi kenyataanya hanya 25 persen formulir yang kembali. Dari 250 siswa hanya 60 anak yang ikut PTM,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya