SOLOPOS.COM - DPRD Karanganyar mengecek kondisi mesin pengolah sampah hibah dari Pemerintah Tiongkok yang kondisinya mangkrak di Gudang TPA Sukosari Jumantono. (Istimewa/DPRD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hibah mesin pengolah sampah dari pemerintah Tiongkok ditemukan mangkrak di gudang kompleks Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Temuan itu diperoleh saat Komisi C DPRD Karanganyar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di TPA Sukosari beberapa waktu lalu. Sekretaris Komisi C, Joko Pramono, mengungkapkan kondisi mesin saat ditemukan itu berdebu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia menyebut bahwa hibah mesin pengolah sampah dari Tiongkok ini mangkrak. Padahal, menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menerima mesin pengolah sampah tersebut sejak tiga bulan lalu.

“Kami sangat menyayangkan mesin pengolah sampah dari Tiongkok ini mangkrak. Harusnya bisa segera digunakan,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di Gedung DPRD Karanganyar pada Senin (11/7/2022).

Menurut dia Pemkab melalui dinas terkait mestinya segera memanfaatkan hibah mesin pengolah sampah tersebut. Namun yang terjadi alat itu dibiarkan tergeletak di gudang sampai saat ini.

Baca Juga : TPA Sukosari Ditutup, Ini Lokasi Baru Pengolahan Sampah di Karanganyar

Berdasarkan informasi yang diterimanya, mesin pengolah sampah belum bisa digunakan karena terkendala sumber daya manusia (SDM) dan legalitas. Joko mengatakan Pemkab Karanganyar harus segera mencari teknisi khusus yang mampu mengoperasikan mesin pengolah sampah dari Tiongkok itu.

Selanjutnya, imbuh dia, untuk legalitas mestinya bisa diurus secara online. “Kalau memang butuh teknisi dari Tiongkok ya didatangkan langsung. Jangan lalu alat itu mangkrak,” tuturnya.

Tidak Ada Alasan

Soal dana operasional, lanjutnya, Pemkab bisa mengajukan dana melalui APBD Perubahan (APBD-P) tahun ini. Sehingga, tuturnya, tidak ada alasan bagi Pemkab tidak segera mengoperasikan mesin pengolah sampah tersebut.

Mesin pengolah sampah dari Tiongkok itu bisa dimaksimalkan untuk mengolah sampah di TPA Sukosari. Hal itu bisa menjadi salah satu solusi menangani masalah sampah overload di TPA Sukosari.

TPA Sukosari memiliki lahan seluas 4,3 hektare. Kondisi terkini kapasitas TPA Sukosari sudah maksimal. Sekitar 35 truk membuang sampah ke TPA Sukosari setiap hari. Total sebanyak 50 ton sampah masuk setiap hari. Besar harapan pengolahan sampah bakal lebih baik dengan bantuan mesin.

Baca Juga : TPA Sukosari Karanganyar Bakal Ditutup, Sampah Mau Dibuang ke Mana?

Joko meminta Pemkab Karanganyar menyelesaikan masalah itu. “Kondisi sampah di sana sudah menggunung dan overload. Ini kami sudah dapat hibah alat saja tidak bisa digunakan. Kan ya eman-eman. Mumpung [APBD] Perubahan belum digedok [ditetapkan], segera masukkan di perubahan,” pintanya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, meminta dinas terkait segera menyelesaikan kajian teknis problem tersebut. Setahunya, Pemkab membutuhkan lahan baru untuk menunjang infrastruktur mesin pengolah sampah itu. “Solusinya harus ke depan. Mau dipindah, diperluas atau pakai teknologi tepat guna,” ungkapnya.

Ia melihat bukit-bukit sampah setinggi tiga meter menumpuk di TPA Sukosari. Ia khawatir jika tak segera diselesaikan dapat memicu kebencanaan, seperti longsor. Longsor sampah bisa menimpa warga yang beraktivitas di bawahnya.

Sampah-sampah itu juga potensial menutup saluran pembuangan. “Masyarakat sekitar makin resah karena dampak TPA. Masalah sampah ini sudah lama. Tapi tidak juga ada solusi.”

Baca Juga : Laporkan Pembuang Sampah Sembarangan di Colomadu Karanganyar, Warga Dihadiahi Uang Rp1,5 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya