BANTUL—Hati sapi yang mengandung cacing hati (Fasciola hepatica) ditemukan petugas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Jumat (29/7) di pasar Bantul.
Kasi Pengembangan Perdagangan, Disperindagkop, Subaryoto kepada wartawan usai Sidak mengungkapkan, cacing hati di temukan di salah satu los daging. Petugas langsung meminta pedagang menyingkirkan hati sapi tersebut karena tak layak konsumsi. “Tadi ada satu pedagang yang ditemukan cacing hati, tapi sudah kami minta singkirkan lainnya tidak ada,” terangnya.
Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024
Daging yang terdapat cacing hati berbahaya bila dikonsumsi karena mengandung toksin yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare. Kandungan toksin tersebut sulit dihilangkan walaupun hati sapi dimasak hingga matang. Subaryoto mengatakan, sidak sengaja dilakukan untuk memantau daging-daging yang tidak layak konsumsi karena menjelang puasa kebutuhan daging dipastikan meningkat. Selain itu, sidak untuk memantau perkembangan kenaikan harga sembako.
“Untuk daging hanya ditemukan ada cacing hati tapi kalau daging busuk atau gelonggongan tidak ada,” katanya.
Selain melakukan sidak di pasar Bantul, rombongan Disperindagkop bergerak ke Pasar Niten. Di sana sejumlah harga daging dan sembako diketahui mengalami kenaikan. Rubiyanti, 33, salah satu pedagang beras di pasar Niten kepada Harian Jogja mengatakan, harga beras jenis IR64 melonjak sejak seminggu terakhir dari sebelumnya hanya Rp5.500-Rp6.500 per kilogram kini menjadi Rp7.000-Rp7.200 per kilogram.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)
Foto Ilustrasi