SOLOPOS.COM - Pengamatan visual Gunung Merapi menunjukkan luncuran awan panas pada Jumat (20/8/2021) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten tetap fokus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi di tengah pandemi Covid-19. Kesiapsigaan dan kewaspadaan dinilai menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam dan nonalam.

Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Yoga Hardaya, mengatakan antisipasi penanganan di lereng Gunung Merapi tetap dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu perlu dilakukan karena Gunung Merapi dinilai sering “batuk”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya, kami perlu mengantisipasi. Jadi selain menangani Covid-19, kami fokus mengantisipasi berbagai potensi yang terjadi di Gunung Merapi,” kata Yoga Hardaya, kepada Solopos.com, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Aksi Pencuri Gasak 2 Tabung Gas Melon di Pedan Klaten Terekam CCTV

Ekspedisi Mudik 2024

Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, mengatakan kesiapsigaan dan kewaspadaan menghadapi berbagai potensi Gunung Merapi telah dilakukan jauh-jauh hari.

Selain berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), BPBD Klaten juga rutin berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Kemalang.

Ketersediaan Logistik

Hal tersebut termasuk berkoordinasi dengan tiga desa di Kemalang yang dekat dengan puncak Gunung Merapi yakni Sidorejo, Balerante, dan Tegalmulyo.

“Kami sudah bertemu dengan kepala BPPTKG. Intinya, memang terjadi peningkatan vulkanisme [ke arah barat daya/Magelang]. Kewaspadaan dan kesiapsigaan tetap perlu dilakukan,” katanya.

Baca juga: PPKM Level 3, PKL dan Swalayan di Klaten Boleh Buka hingga Pukul 21.00 WIB

Disinggung tentang ketersediaan logistik berupa masker, Sri Yuwana memastikan stok masker di Klaten tergolong mencukupi. Hal itu, baik masker kain atau pun masker disposible.

“Kami juga baru saja memperoleh bantuan 18.000 masker dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Total masker kain kurang lebih 30.000 masker. Sedangkan masker disposable mencapai 5.000 masker. Bisa dibilang stok masker aman,” katanya.

Berdasarkan laporan yang dihimpun di BPPTKG, awan panas guguran Merapi kembali terjadi pada hari ini 1 September 2021 pukul 10.13 WIB. Waktu itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 195 detik.

Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya. Tinggi kolom 600 meter arah barat daya. Sedangkan Gunung Merapi berstatus siaga sejak 5 November 2020.

Baca juga: Magelang Diguyur Hujan Abu Merapi Lagi, Lima Kecamatan Terdampak

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya