SOLOPOS.COM - Seorang panitia melintas di dekat layar siaran televisi analog yang telah dihentikan di Kompleks Kementerian Kominfo Jakarta, Kamis (3/11/2022) dini hari. Kementerian Kominfo menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 3 November 2022 pukul 00.00 WIB di Jabodetabek untuk mewujudkan tranformasi digital. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.

Solopos.com, WONOGIRI–Sebagian warga di perbatasan Kabupaten Wonogiri dengan kabupaten/kota lain mengalami analog switch off (ASO) atau penghentian siaran televisi (TV) analog. Warga tersebut kini kebingungan lantaran TV-nya tak dapat disetel.

Sebelumnya, sebagian warga Wonogiri di daerah perbatasan menggunakan TV analog. Mereka mendapat sinyal ultra high frequency (UHF) karena tempat tinggalnya berdekatan dengan kabupaten/kota lain. Misalnya seperti Pacitan, Sukoharjo, hingga Karanganyar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Keadaan mereka berbeda dengan warga Wonogiri bagian tengah yang bertahun-tahun tak mendapat sinyal UHF lantaran tertutup barisan bukit di bagian barat Wonogiri.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Wonogiri, Heru Nur Iswantoro, menyebut mayoritas warga Wonogiri selama ini menggunakan parabola karena tak dapat sinyal UHF.

“Sedangkan yang jelas menggunakan TV analog itu paling di Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri. Lalu Kecamatan Giritontro, Baturetno, dan Karangtengah. Yang letaknya di dataran tinggi dan berdekatan dengan kabupaten,” ucapnya kepada Solopos.com, Minggu (4/12/2022).

Baca Juga: Siaran TV Analog Dihentikan, Warga Wonogiri Pilih Tonton Hiburan via HP

Sebagian warga yang berada di perbatasan itu, kata dia, mengalami ASO seperti warga Solo dan sekitarnya per Sabtu (3/12/2022) dini hari. Ia tak mengetahui jumlahnya secara pasti.

“Karena mayoritas tidak terdampak, kami tidak pernah melakukan survei,” tuturnya.

Namun, seusai ASO diterapkan membuat warga Solo dan sekitarnya geger, Heru mengaku bakal berkoordinasi dengan camat dan lurah/kepala desa. Tujuannya memastikan ada dan tidaknya warga yang terdampak ASO dan diberi sosialisasi agar mendapat STB.

Menurut dia, warga yang terdampak ASO bisa menerima bantuan STB secara gratis dengan syarat harus masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Baca Juga: TV Analog Disetop, MC Campursari Banting Setir Jualan Set Top Box di Sragen

Selain itu, warga tersebut juga harus memiliki TV analog serta sinyal TV digital sampai di wilayahnya. Guna memastikan jangkauan sinyal, warga dapat mengecek melalui aplikasi sinyalTVdigital.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, salah satu desa yang berada di perbatasan antara Wonogiri dan Pacitan adalah Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro. Kepala Desa (Kades) Tlogoharjo, Miyanto, telah mendapat laporan bahwa sebagian warganya mengalami ASO tetapi tak merata.

“Sebagian warga masih aman dan ada juga yang sudah tidak ada sinyal TV analog. Baru beberapa dusun yang melaporkan, kami himpun terus datanya,” kata Miyanto kepada Solopos.com, Minggu (4/12/2022) malam.

Sebagian warga yang disebut Miyanto kini tak dapat menonton TV. Di sisi lain, Miyanto juga tak tahu apakah mereka nanti diberi bantuan STB dari pemerintah atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya